Ecopark di Kota Pontianak

Putri Dirgania Agusta

Abstract


Kota pontianak yang sedang berkembang ini mengakibatkan pembangunan diberbagai sektor seperti perdagangan, perumahan, pariwisata dan perkantoran. Ruang terbuka hijau kota Pontianak yang mulai ditinggalkan dan digantikan dengan perkerasan/bangunan dapat menyebabkan kurangnya ketersediaan lahan terbuka hijau, hilangnya lahan bermain bagi anak-anak, dan tempat rekreasi hijau. Bangunan yang cenderung menutup permukaan tanah dikhawatirkan dapat mengurangi pemasokan air ke dalam tanah dan dapat menimbulkan potensi iklim mikro menjadi semakin panas. Hal inilah yang kemudian dapat merusak keseimbangan ekologi kota pontianak dan merusak  lingkungan perkotaan.Untuk menciptakan lingkungan kota Pontianak yang sehat, dapat dilakukan dengan mengupayakan kembali keseimbangan ekologis kota Pontianak dengan menghadirkan kembali lingkungan-lingkungan alami kota. Salah satu contoh lingkungan alami kota adalah ruang terbuka hijau berupa ecopark. Ecopark merupakan ruang terbuka hijau yang dapat berperan dalam membantu fungsi hidrologi dalam hal penyerapan air dan mereduksi potensi banjir. saving water, meredam kebisingan, menyerap polutan dan karbondioksida serta menghasilkan oksigen. Selain itu ecopark dapat berfungsi sebagai sarana belajar, rekreasi, dan bermain bagi masyarakat, serta ruang terbuka hijau yang berupa ecopark ini diharapkan dapat menimbulkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan kota tempat mereka tinggal.

 

Kata-kata kunci : ecopark, ekologi, ruang terbuka hijau

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.26418/jmars.v2i1.6023

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Editorial Office/Publisher Address:
Department of Architecture, Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura Pontianak, Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak, 78124, Kalimantan Barat, Indonesia. 

Email: jmars@untan.ac.id