REDESAIN TAMAN BUDAYA KALIMANTAN BARAT
Abstract
Taman Budaya Kalimantan Barat merupakan wadah seni dan budaya terbesar dan merupakan pusat aktivitas budaya terbesar di provinsi Kalimantan Barat. Mengingat belum ada wadah untuk seni dan budaya yang selengkap Taman Budaya ini menyebabkan Taman Budaya ini menjadi tujuan bagi penduduk Kalimantan Barat yang ingin menjadi seniman, budayawan dan penikmat seni dan budaya. Seiring berjalannya waktu, bangunan yang dibangun pada Tahun 1978 terlihat mengalami penurunan fungsi karena kapasitas pengguna yang semakin meningkat. Tidak hanya dilihat dari tampilan bangunan namun dilihat dari aspek lain seperti kenyamanan yang terganggu akibat dari meningkatnya suhu lingkungan sekitar serta pengkondisian udara yang kurang maksimal. Proyek Redesain Taman Budaya ini mengacu pada pendekatan konsep Nilai Lokal, Urban Public Space, Interconnected Space dan Sustainability. Nilai Lokal merupakan pendekatan utama dari perancangan ini, yaitu dengan memadukan arsitektur tradisional setempat dengan arsitektur yang berkembang saat ini. Urban Public Space merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap seni dan kebudayaan. Interconnected Space adalah sebuah pendekatan terhadap ruang-ruang pada Taman Budaya ini, agar ruang-ruang yang tercipta lebih efisien,dinamis dan fleksibel. Konsep Sustainability diterapkan pada desain sebagai upaya menjaga kelestarian lingkungan, dimana bangunan diharapkan tidak memberikan dampak negatif terhadap lingkungan.
Kata kunci: Redesain, Taman Budaya, Kalimantan Barat
DOI: http://dx.doi.org/10.26418/jmars.v4i1.15531
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Editorial Office/Publisher Address:
Department of Architecture, Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura Pontianak, Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak, 78124, Kalimantan Barat, Indonesia.
Email: [email protected]