ANALISIS STAKEHOLDER DALAM PENGELOLAAN KAWASAN TAMAN WISATA ALAM BANING SINTANG KALIMANTAN BARAT
Abstract
Abstract
Baning Nature Tourism Park is an area that has an important role for the Sintang community, however, its existence is starting to be threatened due to various interests, not being serious about its management and experiencing pressure from several parties and surrounding factors so that institutional handling is needed. This study aims to identify stakeholders based on the theory of Dwyers and Edwards (Government, Academy, Community, Business) then analyze and categorize stakeholders using the method of Reed et al based on the interests and influences of the stakeholders involved in the management of TWA Baning. There are 8 stakeholders involved in the management of Baning TWA, namely BAPPEDA and the Tourism Office from the Regional Government, BKSDA from the Central Government, Tanjungpura University and Kapuas University from the Academic and Community of Alai Village, Baning Kota and Sintang Orangutan Center from the Community, with the results grouping, 4 stakeholders as subject, 1 stakeholder as key player, 2 stakeholders as context setter, and 1 stakeholder as crowd. There are 2 relationships that occur between stakeholders, namely potential conflict, and cooperation. In general, in the management of TWA Baning, it is necessary to maximize coordination between parties to realize the Baning Nature Tourism Park as a green open area.
Keywords; Baning Nature Park, stakeholders, area management
Abstract
Taman Wisata Alam (TWA) Baning merupakan kawasan yang memiliki peran penting bagi masyarakat Sintang namun, keberadaannya mulai terancam karena berbagai kepentingan, ketidakseriusan pengelolaan dan mengalami tekanan dari beberapa pihak dan faktor di sekitarnya sehingga diperlukan penanganan secara kelembagaan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi stakeholders berdasarkan teori dari Dwyers and Edwards (Government, Academy, Community, Bussiness) kemudian menganalisis dan mengkategorisasi stakeholders menggunakan metode dari Reed et al berdasarkan kepentingan dan pengaruh dari stakeholders yang terlibat dalam pengelolaan TWA Baning. Stakeholders yang terlibat dalam pengelolaan TWA Baning ada 8 yaitu, BAPPEDA dan Dinas Pariwisata dari pihak Pemerintah Daerah, BKSDA dari Pemerintahan Pusat, Universitas Tanjungpura dan Universitas Kapuas dari pihak Akademis dan Masyarakat Kelurahan Alai, Baning Kota dan LSM Sintang Orangutan Center dari pihak Masyarakat, dengan hasil pengelompokkan, 4 stakeholder sebagai subject, 1 stakeholder sebagai key player, 2 stakeholder sebagai context setter, dan 1 stakeholder sebagai crowd. Terdapat 2 hubungan yang terjadi di antara pemangku kepentingan, yaitu potensial konflik, dan kerjasama. Secara umum, dalam pengelolaan TWA Baning perlu memaksimalkan kordinasi di antara pemangku kepentingan untuk mewujudkan TWA Baning sebagai kawasan terbuka hijau.
Kata kunci; Taman Wisata Alam Baning, stakeholder, pengelolaan kawasan
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.