UJI WATER UPTAKE DAN POROSITAS TERHADAP BLEND MEMBRAN BERBASIS POLISULFON DAN SELULOSA ASETAT DARI NATA DE COCO
Abstract
Teknologi membran telah banyak dikembangkan dalam proses pemisahan pada metode pengolahan limbah. Teknologi membran dipilih karena prosesnya sangat sederhana, dapat digunakan secara berulang, ramah lingkungan dan sangat selektif. Polisulfon merupakan polimer yang telah banyak diaplikasikan sebagai membran, namun membran polisulfon rentan terhadap fouling. Kelemahan pada membran polisulfon dapat diatasi dengan mencampur polisulfon dan selulosa asetat (SA) yang dibuat dari selulosa bakteri (nata de coco). Penelitian ini bertujuan untuk melihat karakteristik selulosa asetat hasil sintesis berdasarkan spektrum FTIR. Selulosa asetat (SA) disintesis dari nata de coco dengan metode asetilasi. Larutan polimer blend membran dibuat dengan mencampurkan polisulfon (PSf), N-metil pirolidon (NMP), polietilenglikol 400 (PEG400) dan SA. Blend membran selulosa asetat dibuat dengan menggunakan teknik inversi fasa. Membran yang dihasilkan dikarakterisasi dengan menggunakan uji water uptake dan porositas. Karakteristik serapan selulosa asetat ditandai dengan adanya puncak khas C-O-C dengan bilangan gelombang 1224 cm-1dan 1740 cm-1. Semakin tinggi suhu bak koagulasi yang digunakan pada pembuatan blend membran, maka pori yang dihasilkan juga semakin besar dan nilai water uptake juga semakin besar.
Kata Kunci:membran, selulosa asetat, selulosa bakteri
Refbacks
- There are currently no refbacks.