PERBANDINGAN KLASTER K-MEANS DAN K-MEDIAN PADA DATA INDIKATOR KEMISKINAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Abstract
Metode k-means ialah pengklasteran non-hirarki yang sering dipakai, dengan memkai rataan yang jadi pusat klasternya, dan k-median ialah pengklasteran non-hirarki yang memakai nilai median sebagai pusat klaster. Studi ini tujuannya guna membandingkan metode k-means dan k-median. Data yang dipakai ialah data indikator kemiskinan Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Barat, selanjutnya lakukan pengujian multikolinieritas dengan melihat nilai VIF 10. Bila nilai VIF setiap variabel 10 maka tidak alami multikolieritas pada data dan data bisa dipakai untuk pengklasteran. Sesudah didapat hasil pengklasteran memakai metode k-means dan k-median, lakukan perbandingan memakai nilai varians. Hasil dari pengklasteran k-means didapat klaster pertama 4 anggota dan klaster ke-dua 10 anggota. Sedangkan hasil pengklasteran k-median didapat klaster pertama 5 anggota dan klaster ke-dua 9 anggota. Berdasarkan nilai varians didapat bahwa metode k-means dengan nilai varians yakni 0,38 lebih baik dibanding k-median dengan nilai varians yakni 0,55.
Kata kunci: Kemiskinan, K-means, K-median
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.26418/bbimst.v12i6.71551
Refbacks
- There are currently no refbacks.