IDENTIFIKASI AUTOKORELASI SPASIAL PADA PENYEBARAN ANAK TERLANTAR DI KABUPATEN KETAPANG DENGAN INDEKS MORAN
Abstract
Tingkat penyebaran anak terlantar di suatu daerah diperkirakan dapat dipengaruhi oleh penyebaran anak terlantar di daerah lain yang berdekatan. Pernyataan tersebut didukung oleh hukum geografi pertama yang diungkapkan Tobler yang menyatakan “segala sesuatu saling berhubungan satu sama lain dan sesuatu yang berada lebih dekat mempunyai hubungan yang lebih erat dibandingkan dengan yang berada lebih jauh”. Oleh karena itu, jika suatu daerah memiliki jumlah anak terlantar yang tinggi, maka diduga daerah tersebut akan mempengaruhi jumlah anak terlantar di daerah yang berbatasan langsung dengannya. Ukuran kemiripan pada jumlah anak terlantar ini dapat diketahui dengan menghitung autokorelasi spasial. Autokorelasi spasial adalah ukuran kemiripan dari objek dalam suatu ruang sampel. Autokorelasi spasial dapat dicari dengan menggunakan metode indeks moran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi spasial pada penyebaran anak terlantar di Kabupaten Ketapang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada autokorelasi spasial pada penyebaran anak terlantar karena nilai Indeks Moran sebesar 0.0049. Nilai ini mendekati nol sehingga dapat disimpulkan bahwa penyebaran anak terlantar di masing-masing kecamatan tidak saling mempengaruhi satu sama lain dan polanya adalah menyebar.
Kata Kunci : Anak Terlantar, Indeks Moran, Autokorelasi SpasialFull Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.26418/bbimst.v5i03.17540
Refbacks
- There are currently no refbacks.