PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KORUPSI

Sari Rusmita

Abstract


Korupsi merugikan banyak pihak dan aspek. Kerugian dari tindakan korupsi antara lain kerugian keuangan, nilai moral semakin menurun, mengurangi kualitas pelayanan pemerintahan serta menghambat pelaksanaan pembangunan yang berakibat semakin meningkatnya kemiskinan yang secara otomatis mempengaruhi kesehatan dan tingkat pendidikan masyarakat. Karena korupsi menimbulkan kerugian-kerugian di atas, maka perlu ada tindakan untuk memberantas tindak kecurangan dan meningkatkan keadilan.

Mahasiswa yang sekarang duduk di bangku kuliah juga termasuk Generasi Y nantinya akan menggantikan generasi yang lebih tua. Biasanya mahasiswa tingkat akhir sudah memiliki pengetahuan dan pemahaman yang lebih daripada mahasiswa tingkat bawah. Begitu pula dengan korupsi. Persepsi mahasiswa akuntansi di tiap angkatan tentunya akan berbeda. Oleh karena itu penting untuk mengetahui bagaimana persepsi mereka terhadap korupsi, agar mereka tidak ikut melakukan segala tindak kecurangan (fraud) termasuk korupsi di kemudian hari dan menciptakan Negara yang lebih baik dan bersih.

Hasil temuan dalam penelitian ini adalah faktor pengungkapan (exposure) memicu terjadinya korupsi. Hal ini dilihat dari nilai Sig untuk variable pengungkapan kurang dari 0,05 dengan tingkat pengaruh 1.97% untuk pengungkapan (exposure). Dan memiliki nilai R square sebesar 0,687 yang berarti faktor pengungkapan (exposure) secara signifikan memicu terjadinya korupsi sebesar 68,7% dan sisanya 31,3% disebabkan atau dipicu oleh faktor lain seperti keserakahan (greed), kesempatan (opportunity), kebutuhan (need) dan variable lainnya.

Kata kunci: Persepsi mahasiswa, Korupsi


Full Text:

1-22


DOI: http://dx.doi.org/10.26418/jaakfe.v4i01.22752

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Jurnal Audit dan Akuntansi Fakultas Ekonomi (JAAKFE)

Indexed by:

  


Published By:

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi*, Universitas Tanjungpura

*now Fakultas Ekonomi dan Bisnis