BANK SAMPAH SEBAGAI ALTERNATIF PENYELESAIAN SAMPAH DI KABUPATEN KUBU RAYA

Abstract

Latar belakang kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini didasari persoalan penangan sampah di Kubu Raya. Tempat Pembuangan Akhir Sampah yang begitu jauh dari kota-kota kecamatan membentuk kebiasan masyarakat Kubu Raya masih melakukan pembuangan sampah ditempat yang tidak semestinya. Sebagian masyarakat masih melakukan pembakaran sampah sendiri dan bahkan masih melakukan pembuangan sampah di sungai dan di parit-parit. Peningkatan jumlah penduduk juga berbanding lurus dengan peningkatan jumlah sampah yang dihasilkan. Estimasi timbunan sampah berdasarkan teori sebesar 0,7 Kg/hari/orang memprediksi bahwa proyeksi jumlah timbulan sampah perhari di Kabupaten Kubu Raya mencapai 422 m^3/hari. Selain itu, permasalahan lain yang dihadapi dalam pengelolaan sampah adalah kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang masih menggunakan sistem Open Dumpling belum ada pengolahan lebih lanjut untuk penanganan masalah sampah tersebut. Berdasarkan fakta tersebut, maka telah dilaksanakan program pengabdian kepada masyarakat di Kubu Raya yang bermitra dengan Bank Sampah Maju Bahagia. Kegiatan dilakukan dengan membentu kegiatan workshop dengan tujuan mengenalkan Bank Sampah kepada masyarakat setempat sehingga bisa berdampak kepada perbaikan kondisi lingkungan serta meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Kegiatan yang telah dilakukan meliputi: sosialisasi mengenai bank sampah, pembentukan bank sampah pada kelompok ibu rumah tangga, karya yang dapat dihasilkan, dan bernilai ekonomi dari sampah, cara pemasaran hasil karya dari sampah di media sosial serta Focus Group Discussion (FGD). Adanya pengabdian kepada masyarakat melalui pendampingan pembentukan bank sampah ini diharapkan dapat mampu menciptakan peningkatan perekonomian anggota bank sampah dan masyarakat sekitar pada umumnya