ETNOBOTANI REMPAH TRADISIONAL MASYARAKAT DAYAK KENYAH UMAQ JALAM DI KECAMATAN SEGAH KABUPATEN BERAU
Abstract
The local wisdom of the community is closely related to existing natural resources around them, including plant resources, which are used as spices. The Kenyah Umaq Jalan tribe in The Berau district is one of the sub-tribes of the Kenyah that still maintains local wisdom in the use and processing of herbs and spices. This tribe has a unique process of spices that are inherited from their ancestors. The purpose of this study was to examine ethnobotany spices of the Dayak Kenyah Umaq Jalan community in the Sub-district Segah, Berau District. The study was conducted in the sub-district of Segah in three villages, namely Batu Rajang, Siduung Indah, and Tepian Buah. Participatory Ethnobotanical Appraisal (PEA) was used as an exploratory survey. Interviews were conducted using standardized interviews and participating in spice processing activities with the informants. Around 25 species of plants are used as spices and herbs, such as Albertisia papuana Becc., Pycnarrhena cauliflora Diels., Pycnarrhena manillensis S. Vidal. used as a flavor enhancer. Some species Sesamum indicum L, Hodgsonia macrocarpa (Blume) Cogn., Ricinus communis L and Arachis hypogea L. for preparing their food with a certain method.
Abstrak
Kearifan lokal masyarakat erat kaitannya dengan sumber daya alam yang adadi sekitarnya, termasuk sumber daya tumbuhan yang dijadikan sebagai bumbu dan bahan rempah. Suku Kenyah Umaq Jalan di Kabupaten Berau merupakan salah satu sub-suku Dayak Kenyah yang masih menjaga kearifan lokal dalam pemanfaatan dan pengolahan bumbu dan rempah. Suku ini memiliki kekhasan dalam mengolah bumbu masak yang merupakan warisan turun-temurun. Tujuan penelitian ini untuk membahas etnobotani rempah tradisional dalam masakan Dayak Kenyah Umaq Jalan di Kecamatan Segah Kabupaten Berau. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Segah pada tiga desa meliputi Batu Rajang, Siduung Indah dan Tepian Buah. Metode yang digunakan yaitu survei eksploratif dengan menggunakan pendekatan partisipatif (Participatory Ethnobotanical Appraisal). Wawancara dilakukan dengan teknik wawancara berencana (standardized interview) dan ikut dalam aktifitas pengolahan bumbu dan rempah bersama informan. Diperoleh 25 jenis tumbuhan yang dijadikan sebagai rempah-rempah dan bumbu, diantaranya adalah Albertisia papuana Becc., Pycnarrhena cauliflora Diels., Pycnarrhena manillensis S. Vidal. yang digunakan sebagai penyedap rasa alami. Beberapa jenis seperti Sesamum indicum L, Hodgsonia macrocarpa (Blume) Cogn., Pangium edule Reinw., Ricinus communis L., dan Arachis hypogaea L. dimanfaatkan sebagai bumbu terasi (payang) dengan diolah secara tradisional.
Kata kunci: Bumbu, Dayak Kenyah Umaq Jalan, Etnobotani.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anonim. (1990). Sejarah Pemerintah di Kalimantan Timur Dari Masa ke Masa. Samarinda: Pemerintah Daerah Tingkat I Kalimantan Timur.
Bharali, P., Sharma, C.L., Singh, B., & Sharma, M. (2017). Ethnobotanical studies of spice and plants used by some communities of Assam. International of Journal of Advances in Scientific Research, 3(1), 1-11.
Gonsalves, J. (2010). Economic Botany and Ethnobotany. New Delhi: International Scientific Publishing Academy.
Handayani, V., Ahmad, A. R., & Sudir, M. (2014). Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Bunga dan Daun Patikala (Etlingera elatior (Jack) R.M. Sm.) Menggunakan Metode DPPH. Pharmaceutical Sciences & Research, 1(2), 86-93.
Hidayah, Z. (2015). Ensiklopedi Suku Bangsa di Indonesia. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Hong, L. Z.,Guo, K., Huang, S.,Wei, B., Liu, S.Meng & C. Long. (2015). Ethnobotanical Study On Medicinal Plants Used By Maonan People in China. Journal of Ethnobiology and Ethnomedicine, 11(32).
Ifandi, S., Jumari, & Suedy S. W. A. (2016). Knowledge Understanding and Utilization of Medicinal Plants by Local Community Tompu Districtof Kaili, Sigi Biromaru, Central Sulawesi. Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education, 8(1), 1-11.
Kaefer, C. M., & Milner, J. A. (2008). The role of herbs and spices in cancer prevention. Journal of Nutritional Biochemistry, 19, 347-361.
Mayasari, E., Lestari, O. A., Saloko, S., & Ulfa, M. (2017). Karakteristik Sensori Ekstrak daun san-sangk (Albertisia papuana Becc.) dengan Penambahan NaCl pada berbagai Konsentrasi oleh Panelis Semi Terlatih. Jurnal Ilmiah Teknosains, 3, 27-33.
Mayasari, E. (2016). Pengaruh Tingkat Ketuaan Daun Sokai (Albertisia papuana Becc.) Terhadap Kadar Asam Amino Glutamat Bebas. Jurnal Ilmiah Teknosains, 2(1), 38-42
Maritsa, H., Moeljopawiro, S., & Kasiamdari, R.S. (2015). Sitotoksisitas Ekstrak Aspergillus fumigatus dari Daun Mekai (Albertisia papuana Becc.) terhadap Sel Kanker Payudara T47D dan MCF-7. Bio-Site/Biologi Dan Sains Terapan 1(1), 34-40.
Nugroho H., Pasaribu M., & Ismail S. (2018). Toksisitas Akut Ekstrak Albertisia papuana Becc. pada Daphnia magna dan Danio rerio. Biota, 3(3), 96-103.
Purwayantie, S., Santoso, U., Supriyadi, & Garjito, M. (2013). Umami potential from crude extract of Bekkai lan (Albertisia papuana Becc.) leaves, an indegenous plant in East Kalimantan-Indonesia. International Food Research Journal, 20, 545-549.
Purwayantie, S., Sediawan, W. B., & Saloko, S.(2018). Albertisia papuana Becc. An Indigenous Plant of Indonesia, Prospective as A Food and Medicine Ingredients, A Review. PATPI-SEAFAST International Conference Science-based Ingredients: The Future of Food in Asia At: Jakarta, Indonesia.
Robi, Y., Kartikawati, S.M., & Muflihati. (2019). Etnobotani Rempah Tradisional di Desa Empoto Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat. Jurnal Hutan Lestari, 7(1), 130-142.
Rosnah, Hendra M., Kusumawati E. (2016). Pengaruh Lama Perebusan Simplisia Daun Apah (Albertisia papuana) Yang Digunakan Sebagai Penyedap Makanan Oleh Masyarakat Kab. Tana Tidung Terhadap Angka Cemaran Mikroba. Jurnal Ilmiah Manuntung, 2(1), 22-27.
Shaheen, H., J. Nazir, S.S. Firdous, A. U.R. Khalid. (2014). Cosmetic Ethnobotany Practiced By Tribal Women Of Khasmir Himalayas. Avicenna Journal of Phytomedicine, 4, 239-250.
Setiawan, R. (2016). Memaknai Kuliner Tradisional di Nusantara: Sebuah Tinjauan Etis. Respons: Jurnal Etika Sosial, 21(1), 113-140.
Susiarti, S. & Setyowati, F. M. (2005). Bahan Rempah Tradisional Dari Masyarakat Dayak Kenyah Di Kalimantan Timur. Biodiversitas, 6(4), 285-287.
Tribudiarti, M., Syamsuardi & Nurainas. (2018). Studi Etnobotani Jenis Rempah Yang Digunakan Dalam Bumbu Masakan Tradisional Adat di Kerajaan Rokan Hulu, Riau. Berita Biologi, 17(2), 175-182.
Turner, N. J., Luczaj, L. J., Migliorini, P., Pieroni, A., Dreon, A. L., Sacchetti, L. E., & Paoletti, M. G. (2011). Edible and Tended Wild Plants. Critical Reviews in Plant Sciences, 30(1), 198-225.
Uluk, A.,Sudana, M. & Wollenberg, E. (2001). Ketergantungan Masyarakat Dayak Terhadap Hutan di Sekitar Taman Nasional Kayan Mentarang. Bogor: CIFOR.
Whittier, H. B. (1973). Social Organization and Symbols of Social Differentiation. An Ethnographic Study of The Dayak Kenyah of East Kalimantan (Borneo). Ph.D.Dissertation. Michigan State University.
Zuhud, E. A. M., Sofyan, K., Prasetyo, L. B., & Kartodihardjo, H. (2007). Sikap Masyarakat dan Konservasi: suatu analisis kedawung (Parkia timoriana (DC) Merr.) sebagai stimulus tumbuhan obat bagi masyarakat, kasus di Taman Nasional Meru Betiri, Jawa Timur. Media Konservasi, 12(1), 22-32.
DOI: http://dx.doi.org/10.26418/jpmipa.v11i2.40977
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Abstracted/Indexed by:
PUBLISHED BY:
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura
Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License