Preserve the existence of balala’ tamakng tradition of dayak ethnic to maintain the national identity of indonesia

Iwan Ramadhan, Imran Imran, Muhammad Agus Hardiansyah, Cary Chappel, Haris Firmansyah

Abstract


The Balala' Tamakng tradition is a tradition of abstinence that is still believed and carried out by the Dayak ethnic community in Sungai Ambawang District, Kubu Raya Regency. This study aims to determine the procession of the Balala' Tamakng tradition, the symbolic meaning of the Balala' Tamakng tradition and efforts to maintain the Balala' Tamakng tradition in the era of globalization in an effort to maintain national identity. The high flow of globalization, indirectly, has gradually faded the traditions of today's traditional society. This research seeks to discover the efforts of the Dayak ethnic community in Sungai Ambawang District in preserving the Balala' Tamakng tradition in maintaining national identity amidst the influence of globalization. The research method used is descriptive research using a qualitative approach. The data collection technique that will be used is the process of observation, in-depth interviews, and documentation. The research results in a state that the Balala' Tamakng tradition is carried out through the process of the ritual. As for the meaning or meaning of the Balala' Tamakng tradition, it is abstinence for a full day with the condition that you are not allowed to set foot out of the house, not shout or make noise in the house. In this era of globalization, efforts to maintain the Balala' Tamakng tradition are made by strengthening national identity and by sharing these ritual activities through social media

Keywords


Maintaining; Balala Tamakng; national identity

Full Text:

PDF

References


Andi Warisno. (2017). Tradisi Tahlilan Upaya Menyambung Silaturahmi. Ri‟Ayah, 02.

Arisandie, T. P. (2021). Potret Kekristenan Pada Suku Dayak Pesaguan Di Provinsi Kalimantan Barat. Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity (JIREH), 3(1), 63–75. https://doi.org/10.37364/jireh.v3i1.58

Brata Ida Bagus. (2016). Kearifan BudayaLokal Perekat Identitas Bangsa. Jurnal Bakti Saraswati. Diakses Pada Hari Minggu 20 Juli 2019. Pukul 00.00 WIB, 05(01), 9–16. https://doi.org/10.1007/s11104-008-9614-4

Budi Setyaningrum, N. D. (2018). Budaya Lokal Di Era Global. Ekspresi Seni, 20(2). https://doi.org/10.26887/ekse.v20i2.392

Duri, N. F. (2021). Pandangan Tokoh Agama Terhadap Tradisi Pembagian Waris Dengan Menjadikan Anak Tunggal Sebagai Pewaris Harta Keseluruhan. Sakina: Journal of Family Studies, Sakina: Jo.

Efendi, M., Sahrul, M., & Salma, S. (2020). Nilai Kearifan Lokal Tradisi Manugal Masyarakat Dayak Meratus Kalimantan Selatan Pada Materi Geografi Bidang Lingkungan Hidup (Kajian Etnografi). PADARINGAN (Jurnal Pendidikan Sosiologi Antropologi), 2(2), 260. https://doi.org/10.20527/padaringan.v2i2.2158

Efriani, E., Dewantara, J. A., Fransiska, M., Ramadhan, I., & Agustinus, E. (2021). Eksistensi Adat Dalam Keteraturan Sosial Etnis Dayak Di Kampung Bonsor Binua Sakanis Dae. Refleksi Hukum: Jurnal Ilmu Hukum, 6(1). https://doi.org/10.24246/jrh.2021.v6.i1.p87-106

Firmansyah, H., Ramadhan, I., Wiyono, H., Eka, A., & Sastra, T. (2023). Perkembangan dan pelestarian tenun Corak Insang khas kota Pontianak. Satwika: Kajian Ilmu Budaya Dan Perubahan Sosial, 7(1), 12–20. https://doi.org/https://doi.org/10.22219/satwika.v7i1.23933

Firmansyah, H., Ramadhan, I., Wiyono, H., & Superman, S. (2022). Historisitas dan Perkembangan Budaya Masyarakat Etnis Madura di Kalimantan Barat. Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial, 8(2), 141–151. https://doi.org/10.23887/jiis.v8i2.40831

Hendro, F., Setiawan, T., & Setiawati, D. (2021). Mempertahankan Eksistensi Tradisi Tungguk Tembakau melalui Media Sosial. Jurnal Ilmu Komunikasi, 19(1), 78. https://doi.org/10.31315/jik.v19i1.3918

Januardi, A., Superman, S., & Firmansyah, H. (2022). Tradisi Masyarakat Sambas: Identifikasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal Dan Eksistensinya. Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora, 13(1), 185. https://doi.org/10.26418/j-psh.v13i1.52469

Jastika Bohari, S., & Maulana Magiman, M. (2021). Simbol Dan Pemaknaan Ritual Adat Tepung Tawar Dalam Perkahwinan Masyarakat Melayu Sarawak Symbols and Meanings Indigenous Ritual Tepung Tawar Wedding Sarawak Malays. Jurnal Komunikasi Borneo, 9, 2289–2859.

Kholidah, N. R. J. (2019). Eksistensi Budaya Lokal Sebagai Penguat Nasionalisme. LP4MP Universitas Islam Majapahit, 168–174.

Masniati, A., Susiati, S., Tuasalamony, K., Hatuwe, R. S. M., Buton, L. H., Taufik, T., Bugis, R., Iye, R., & Harziko, H. (2021). Implementasi Nilai Budaya Lokal Sebagai Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Buru. Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton, 7(2). https://doi.org/10.35326/pencerah.v7i2.830

Mawarni, I. S., & Agustang, A. (2022). Konstruksi Sosial Masyarakat Terhadap Realitas Sosial Tradisi Si Semba’di Era Globalisasi (Studi Penelitian di Daerah Kandeapi Tikala, Toraja Utara). Pinisi Journal of Sociology Education Review, 1(2), 1–10.

Nahak, H. M. . (2019). Upaya Melestarikan Budaya Indonesia Di Era Globalisasi. Jurnal Sosiologi Nusantara, 5(1), 65–76. https://doi.org/10.33369/jsn.5.1.65-76

Novita, S., Imran, I., Ramadhan, I., Sikwan, A., & Ismiyani, N. (2022). Analisis Rasionalisasi Ritual Tepung Tawar Dalam Pelaksanaan Gunting Rambut Pada Masyarakat Etnis Melayu Kelurahan Batulayang Kota Pontianak. JISIP (Jurnal Ilmu Sosial Dan Pendidikan), 6(3).

Panjaitan, L. M., & Sundawa, D. (2016). Pelestarian Nilai-Nilai Civic Culture dalam Memperkuat Identitas Budaya Masyarakat: Makna Simbolik Ulos dalam Pelaksanaan Perkawinan Masyarakat Batak Toba di Sitorang. Journal of Urban Society’s Arts, 3(2), 64–72. https://doi.org/10.24821/jousa.v3i2.1481

Panuju, R. (2019). Strategi Komunikasi Politik Tokoh Puri Ubud Dalam Mempertahankan Eksistensi Dan Tradisi Bali. Komuniti : Jurnal Komunikasi Dan Teknologi Informasi, 11(1), 73–84. https://doi.org/10.23917/komuniti.v10i3.6483

Rahima, A. (2017). Interpretasi makna simbolik ungkapan tradisional seloko hukum adat Melayu Jambi. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari, 17((1)), 257.

Rahmawati, R., Nurhadi, Z. F., & Suseno, N. S. (2017). Makna Simbolik Tradisi Rebo Kasan. Jurnal Penelitian Komunikasi, 20(1), 61–74. https://doi.org/10.20422/jpk.v20i1.131

Ramadhan, I., Ismiyani, N., Prancisca, S., Yani, A., & Al, R. (2023). Peningkatan Semangat Nasionalisme Peserta Didik Melalui Budaya Kearifan Lokal Di Perbatasan Indonesia-Malaysia Improving Student Nationalism Spirit Through Local Wisdom Culture on the Indonesia-Malaysia Border. 6(1), 21–27.

Saiful, S., Bahari, Y., & Ramadhan, I. (2022). Keharmonisan Masyarakat ditengah hoax covid-19 di Desa pasir Panjang Kecamatan Mempawah Timur Kabupaten Mempawah. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Khatulistiwa (JPPK), 11(1). https://doi.org/10.26418/jppk.v11i1.52017

Suadnyana, I. N. (2013). Prosesi Dan Fungsi Tradisi Nyacahin Dalam Upacara Pitra Yajña Di Desa Pakraman Pujungan Kecamata Pupuan Kabupaten Tabanan. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 45–51.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sulha, S. (2020). Pelestarian Nilai-Nilai Budaya Pada Masyarakat Dayak Desa Seneban Kecamatan Sejiram Kabupaten Kapuas Hulu. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 4(1), 1. https://doi.org/10.31571/pkn.v4i1.1719

Suparno,Geri.A, dkk. (2018). Gawai Dayak Sintang STKIP Persada Khatulistiwa Sintang A . 3(1), 43–56.

Suprapto, W. (2019). Cap Go Meh Sebagai Media Pendidikan Resolusi Konflik Di Tengah Keragaman Etnis Kota Singkawang. Jurnal PIPSI (Jurnal Pendidikan IPS Indonesia), 4(1), 1. https://doi.org/10.26737/jpipsi.v4i1.1001

Suryawan, N. (2016). Adaptasi Etnik Bugis Mempertahankan Eksistensinya Dalam Era Globalisasi Di Kampung Islam Kepaon, Denpasar Selatan. Seminar Nasional Riset Inovatif, (Vol. 4)., 555–564.

Tindarika, R., & Ramadhan, I. (2021). Kesenian Hadrah Sebagai Warisan Budaya Di Kota Pontianak Kalimantan Barat. Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal, 7(3). https://doi.org/10.37905/aksara.7.3.907-926.2021

Triwardani, R., & Rochayanti, C. (2014). Implementasi Kebijakan Desa Budaya Dalam Upaya Pelestarian Budaya Lokal. Reformasi, 4(2), 102–110.

Wiyono, H., & Ramadhan, I. (2021). Pergeseran Tradisi Belalek Dalam Budaya Bertani Masyarakat Melayu Sambas. Jurnal Studi Agama Dan Masyarakat, 17(1). https://doi.org/10.23971/jsam.v17i1.2880

Yohanes Bahari. (2021). The Local Wisdom of Balala Tamakng Custom in Social Distancing During the Covid-19 Pandemic. Sociology Study, 11(3). https://doi.org/10.17265/2159-5526/2021.03.004




DOI: https://doi.org/10.26418/jppkn.v4i1.61234

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Jurnal Pendidikan PKN (Pancasila dan Kewarganegaraan)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.