IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PASIEN VERTIGO DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK
Abstract
ABSTRAK
Tingginya angka kejadian vertigo menimbulkan kekhawatiran terhadap kerasionalan pengobatan sehingga perlu dilakukan identifikasi pengobatan menggunakan DRPs untuk memastikan pasien mencapai tujuan terapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penggunaan obat dan menentukan persentase kejadian potensial DRPs pada pasien vertigo di instalasi rawat jalan RS Universitas Tanjungpura Pontianak. Desain penelitian ini yaitu cross-sectional yang bersifat deskriptif. Data diambil secara retrospektif melalui 110 rekam medis pasien vertigo tahun 2023 dengan teknik purposive sampling. Kejadian potensial DRPs diklasifikasikan sesuai kriteria PCNE kemudian data jenis dan jumlah persentase DRPs dianalisa secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan obat vertigo yang terbanyak digunakan adalah Betahistin (79,09%), Dimenhidrinat (37,27%), dan Flunarizin (30,90%). Jenis kejadian DRPs yang ditemukan adalah potensi interaksi obat (56%), dosis obat terlalu rendah (29%), indikasi yang tidak diobati (12%), dan obat tanpa indikasi (3%). Kesimpulan penelitian ini adalah Betahistin menjadi obat yang paling diresepkan dan kejadian DRPs terbanyak adalah interaksi obat dan dosis obat terlalu rendah.
Kata kunci: betahistin, drug related problems (DRPs), interaksi obat, vertigo
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.