ALTERNATIF PENANGGULANGAN ABRASI DILIHAT DARI KARAKTERISTIK GELOMBANG DI DUSUN LUAR PAGAR MENTIMUN KECAMATAN KENDAWANGAN KABUPATEN KETAPANG

Kristian Okta Oktadinata, Mochammad Meddy Danial, Arfena Deah Lestari

Abstract


ABSTRAK

Dusun Luar Pagar Mentimun merupakan Dusun daerah pesisir yang berada di Kecamatan Kendawangan Kabupaten Ketapang yang merupakn lintas aksen jalan Provensi yang mengalami abrasi di tepian jalan sehingga berdampak terhadap putusnya akses jalan. Tujuan penelitian untuk mengetahui proses terjadinya rambatan gelombang terhadap perubahan garis pantai dari tahun 2012 sampai 2021 serta mengetahui alternatif penanggulangan abrasi.  Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif berupa data primer dan sekunder. Perhitungan data angin menggunakan metode SPM 1984. Peramalan gelombang menggunakan metode SMB dengan pendekatan metode hindcasting. Pengolahan data batimetri, garis pantai dan alternatif penanggulangan abrasi menggunakan software ArcGis. Pemodelan rambatan gelombang dan perubanan garis pantai menggunakan software CEDAS. Hasil penelitian menunjukan arah datang gelombang dari arah barat (W) dengan sudut 10,56° yang mengalami pembelokan gelombang sehingga terjadi refraksi menjadi sudut -52,79° pada kedalaman -4,16 m dengan tinggi gelombang signifikan 0,82 m dan priode gelombang 5,66 detik. Hasil pemodelan menunjukan abrasi dan akresi sepanjang 1.045,00 m, lebar rata-rata 70,17 m dan luas 20.638,00 m² dengan perubahan garis pantai pertahun 2.063,80 m². Hasil usulan yaitu bangunan pantai revetmen dengan kontruksi yang terbuat dari tumpukan balok beton yang di kombinasikan dengan timbunan tanah di belakang kontruksi sepanjang 485,00 m, lebar rata-rata 50,95 m dan luas keseluruhan 22.179,00 m².

               

Kata kunci: alternatif penanggulangan abrasi, ArcGis, CEDAS, karakteristik gelombang, perubahan garis pantai

 

ABSTRACT

Dusun Luar Pagar Mentimun is a coastal hamlet located in Kendawangan District, Ketapang Regency which is a cross accent of the Provensi road which is experiencing abrasion on the edge of the road so that it has an impact on the disconnection of road access. The purpose of the study was to determine the process of wave propagation to changes in the coastline from 2012 to 2021 and to determine alternatives to abrasion prevention.  The research method uses a quantitative approach in the form of primary and secondary data. Wind data calculation uses the 1984 SPM method. Wave forecasting uses the SMB method with the hindcasting method approach. Processing of bathymetry data, shoreline and abrasion mitigation alternatives using ArcGis software. Modeling of wave propagation and shoreline changes using CEDAS software. The results showed the direction of incoming waves from the west (W) with an angle of 10.56 ° which experienced wave deflection resulting in refraction to an angle of -52.79 ° at a depth of -4.16 m with a significant wave height of 0.82 m and a wave period of 5.66 seconds. Modeling results show abrasion and accretion along 1,045.00 m, an average width of 70.17 m and an area of 20,638.00 m² with annual shoreline changes of 2,063.80 m². The result of the proposal is a revetment beach building with a construction made of concrete block piles combined with soil fill behind the 485.00 m long construction, an average width of 50.95 m and a total area of 22,179.00 m².

               

Keywords: alternative abrasion countermeasures, ArcGis, CEDAS, wave characteristics, shoreline changes


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.26418/jelast.v10i1.62820

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Penerbit:
Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura
Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak, 78124, Kalimantan Barat, Indonesia.
E-mail: jmts@teknik.untan.ac.id