Analisis Daya Dukung Kawasan Wisata Mangrove Setapuk Kota Singkawang
Abstract
Wisata Mangrove Setapuk merupakan satu-satunya wisata alam di Kota Singkawang, Kalimantan Barat yang menerapkan konsep edu-ekowisata. Destinasi ini memiliki beragam potensi khas ekosistem mangrove dan turut menjadi penggerak ekonomi masyarakat sekitar. Kekhawatiran timbul apabila terjadi peningkatan kunjungan wisatawan yang berimplikasi pada peningkatan aktivitas wisatawan dan dapat berdampak pada kerusakan lingkungan pada kawasan Mangrove Setapuk. Daya dukung (carryng capacity) dalam konteks ekowisata dimaksudkan untuk menghitung kemampuan destinasi wisata tersebut dalam menerima kunjungan (kuantitas/jumlah pengunjung). Tujuanㅤdariㅤpenelitianㅤini adalah menganalisis dayaㅤdukungㅤlingkunganㅤWisata Mangrove Setapuk. Metode perhitungan Daya Dukung Kawasan (DKK) yang diperkenalkan oleh Yulianda (2007) digunakan padaㅤpenelitian iniㅤuntuk menganalisis daya dukung Wisata Mangrove Setapuk dengan pendekatan kuantitatif. Hasil analisis adalah nilai dayaㅤdukung kawasanㅤ(DDK) Wisata Mangrove Setapuk adalah sebesar 20.868 orang/hari. Nilai daya dukung tersebut berada diatas jumlah kunjungan rata-rata saat ini, yaitu 27 orang/hari. Jumlah pengunjung/wisatawan yang datang setiap harinya masihㅤberada di bawah nilai daya dukung kawasan akan mengurangi kerusakan dan fasilitas pendukung. Kawasan masih potensial untuk dikembangkan, baik menambah kegiatan maupun memperluas area untuk jenis kegiatan yang ada, namun dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.
DOI: https://doi.org/10.26418/jelast.v9i4.60126
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penerbit:
Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura
Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak, 78124, Kalimantan Barat, Indonesia.
E-mail: jmts@teknik.untan.ac.id