ANALISIS HUBUNGAN KUAT GESER DAN INDEKS KOMPRESI (Cc) TANAH LUNAK KOTA
Abstract
Tanah lunak merupakan suatu jenis tanah kohesif yang memiliki sifat sangat kurang menguntungkan dalam
konstruksi yaitu kuat geser yang rendah dan kompresibilitasnya yang besar. Dalam penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui korelasi kuat geser maksimum (τ) dengan indeks kompresi (Cc). Untuk pengujian menggunakan 21
sampel yang di antaranya 7 sampel di fakultas teknik universitas tanjungpura, 7 di jalan perdana, dan 7 di jalan
karet. Pengujian mekanis didapat nilai kuat geser 0,064 – 0.158, nilai indeks kompresi berada dinilai 0,781 – 1,296.
Sedangkan untuk data sekunder nilai kuat geser berada dinilai 0,059 – 2,240, nilai indeks kompresi berada dinilai
0,170 – 1,977. Setelah data diperoleh kemudian diolah sehingga mendapat persamaan berikut beserta gabungan
dari data tanah sekunder, data tanah primer : Cc = -2,621(τ) + 1,312 dengan koefisien korelasi sebesar 0,555, data
tanah primer + sekunder : Cc = -0,442(τ) + 1,236 dengan koefisien korelasi sebesar 0,640, data tanah konsistensi
sangat lunak : Cc = -1,475(τ) + 1,609 dengan koefisien korelasi sebesar 0,564, data tanah konsistensi lunak Cc =
-0,045(τ) + 1,078 dengan koefisien korelasi sebesar0,830, data tanah konsistensi sedang Cc = -0,185(τ) + 0,978
dengan koefisien korelasi sebesar 0,599. Dari seluruh hasil perhitungan yang didapat, menunjukkan bahwa nilai
korelasi berada dinilai cukup kuat hingga sangat kuat.
konstruksi yaitu kuat geser yang rendah dan kompresibilitasnya yang besar. Dalam penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui korelasi kuat geser maksimum (τ) dengan indeks kompresi (Cc). Untuk pengujian menggunakan 21
sampel yang di antaranya 7 sampel di fakultas teknik universitas tanjungpura, 7 di jalan perdana, dan 7 di jalan
karet. Pengujian mekanis didapat nilai kuat geser 0,064 – 0.158, nilai indeks kompresi berada dinilai 0,781 – 1,296.
Sedangkan untuk data sekunder nilai kuat geser berada dinilai 0,059 – 2,240, nilai indeks kompresi berada dinilai
0,170 – 1,977. Setelah data diperoleh kemudian diolah sehingga mendapat persamaan berikut beserta gabungan
dari data tanah sekunder, data tanah primer : Cc = -2,621(τ) + 1,312 dengan koefisien korelasi sebesar 0,555, data
tanah primer + sekunder : Cc = -0,442(τ) + 1,236 dengan koefisien korelasi sebesar 0,640, data tanah konsistensi
sangat lunak : Cc = -1,475(τ) + 1,609 dengan koefisien korelasi sebesar 0,564, data tanah konsistensi lunak Cc =
-0,045(τ) + 1,078 dengan koefisien korelasi sebesar0,830, data tanah konsistensi sedang Cc = -0,185(τ) + 0,978
dengan koefisien korelasi sebesar 0,599. Dari seluruh hasil perhitungan yang didapat, menunjukkan bahwa nilai
korelasi berada dinilai cukup kuat hingga sangat kuat.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.26418/jelast.v9i1.54278
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penerbit:
Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura
Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak, 78124, Kalimantan Barat, Indonesia.
E-mail: jmts@teknik.untan.ac.id