STUDI KELAYAKAN GEOMETRI JALAN PADA RUAS JALAN SANGGAU - SEKADAU

M Azmi Maulana, Komala Erwan, Eti Sulandari

Abstract


Jalan raya adalah salah satu prasarana transportasi yang paling banyak dipergunakan untuk menunjang perekonomian maupun kegiatan-kegiatan manusia sehari-hari. Jalan raya berfungsi untuk melewatkan lalu lintas diatasnya dengan cepat, aman dan nyaman. Untuk mendapatkan jalan yang baik dan nyaman, sesuai dengan kelas jalan yang telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu Direktorat Jenderal Bina Marga maka perlu ditinjau aspek geometriknya sebagai dasar perencanaan untuk menentukan kecepatan rencana yang layak untuk jalan tersebut. untuk mengetahui Jalan tersebut telah memenuhi Standar perencanaan perlu adanya tijauan pada geometrik jalan tersebut, salah satunya adalah meninjau geometrik horizontal Apakah geometrik tersebut telah memenuhi standar perencanaan geometrik menurut Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota No.38/1997 Direktorat Bina Marga, dan memberikan solusi perbaikan Geometrik ,jalan tersebut.

Tinjauan dilakukan berdasarkan data  primer  yang diporleh dari survei langsung ke lapangan seperti tracking dan marking lokasi diambil 10 sampel tikungan kemudian dipilih 4 tikungan yang dianggap paling ekstrim dibandingkan tikungan lain mengacu pada sudut tangen terbesar dan korrdinasi antar tikungan terpendek dan dilanjutkan dengan pengkukuran kerangka horizontal dan titik detail pada tikungan tersebut  untuk memperoleh data jenis lengkung horizontal, jari jari tikungan  dan superelevasi eksisting.

Hasil tinjauan geometrik  ruas jalan nasional Sanggau – Sekadau Kalimantan Barat terdapat 4 (empat) tikungan yang diangap ekstrim yaitu tikungan 6,8,9 dan 10. Berdasarkan hasil analisa dapat  dilihat bahwa kondisi eksisting desain tikungan masih belum memenuhi syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. Kondisi eksisting lebar lajur 5,00 m sedangkan syarat ketentuan menurut standar RSNI tahun 2004 merekomendasikan dengan lebar 7,2 m. Kondisi eksisting kemiringan superelevasi tikungan 6 sebesar 2,13 %, tikungan 8 sebesar 3,61%,, tikungan 9 sebesar 3,28% ,dan tikungan 10 sebesar 2.00% sedangkan syarat ketentuan menurut standar RSNI tahun 2004 merekomendasikan superelevasi minimal berdasarkan kecepatan dan jari jari rencana adalah 6.00 %, sedangkan untuk solusi perbaikan kecepatan dari kondisi existing 30km/jam menjadi 40 km.jam dengan jarak pandang untuk tikungan 6,8,9dan 10 44,60m kebebasan samping tikungan 6 = 54,812 m, tikungan 8 = 84,812 m, tikungan 9 = 54,812 m, tikungan 10 = 144,812 m, dan pelebaran perkerasan untuk tikungan 6 = 2,32 m, tikungan 8 = 1,58 m, tikungan 9 = 2,32 m, tikungan 10 = 1,43 m, Untuk tikungan gabungan 8-9 dan 9 – 10 memiliki jarak antar tikungan yang melebihi jarak minimal (20m)yaitu 20.322 m.dan 20.041

Untuk evaluasi tikungan maka dilakukan dengan meningkatkan  kecepatan rancana yang berpengaruh pada jari jari,superelevasi, jarak pandang henti,kebebasan samping dan jenis tikungan.

Kata Kunci : Kecepatan Rencana (Vr),Jari-Jari (R), Kebebasan Samping (e), Jarak pandang henti (Jh),Superelevasi, Jarak antar tikungan, Alinyemen Horizontal


Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.26418/jelast.v2i2.16418

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Penerbit:
Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura
Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak, 78124, Kalimantan Barat, Indonesia.
E-mail: [email protected]