Uji aktivitas antioksidan fraksi n-heksana kulit buah naga merah menggunakan metode 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil

Sri Wahdaningsih, Widyo Budilaksono, Andhi Fahrurroji

Abstract


Latar Belakang: Data WHO (World Health Organization) tahun 2011 menunjukkan bahwa berbagai penyakit degeneratif termasuk dalam sepuluh penyebab utama kematian manusia di seluruh dunia. Salah satu pemicu utama penyakit degeneratif adalah radikal bebas. Buah naga merah (Hylocerueus lemairei Britton dan Rose) memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai sumber antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur aktivitas antioksidan alami dari fraksi n-heksana kulit buah naga merah. Metode: Simplisia kulit buah naga merah dimaserasi dengan kloroform. Maserat yang didapat selanjutnya difraksinasi dengan n-heksana. Fraksi nheksana kemudian diskrining fitokimia dan terbukti mengandung flavonoid, alkaloid dan steroid. Dilakukan uji pendahuluan terhadap sampel menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT), dengan fase gerak berupa campuran n-heksana dan etil asetat (10:1). Hasil: Hasil menunjukkan adanya bercak kuning keputihan dengan latar belakang ungu pada plat KLT silika gel 60 F ketika disemprot larutan DPPH 0,2% dengan nilai Rf sebesar 0,22; 0,29; 0,36; 0,52; 0,67 dan 0,88. Kesimpulan: Uji aktivitas antioksidan dari fraksi n-heksana kulit buah naga merah dilakukan dengan menggunakan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil), yang diukur dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada λ 254 maks 515,50 nm. Nilai IC50 sampel yaitu 206,591 µg/mL dan tergolong kurang aktif, sedangkan nilai IC50 vitamin C sebagai kontrol positif jauh lebih kecil, yaitu 2,973 μg/mL dan tergolong sangat kuat.


Keywords


Antioksidan, Fraksi n-heksana, kulit buah naga merah; KLT; DPPH

Full Text:

PDF

References


World Health Organization. 2013. The 10 Leading Causes of Death in The World, 2000 and 2011.

(Online) (http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs310/en/index.html, 7 Oktober 2013).

Winarsi, H., 2007. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas.Yogyakarta: Kanisius. Hal:13; 79-80.

Hernani dan Rahardja. 2005. Tanaman Berkhasiat Antioksidan. Jakarta: Penebar Swadaya. Hal:3-5.

Nurliyana, R., Syed Z.I., Mustapha S.K., Aisyah, M.R., dan Kamarul R.K. 2010. Antioxidant study of

pulp and peel dragon fruits: a comparative study. Int. Food Res. J. 17: 365-375.

Azeredo, H.M.C. 2009. Betalain: Properties, Sources, Applicaions, and Stabily – a Review. Int. J. Food

Sci. Technol. 44: 2365-2376.

Choo, W.S., dan Yong, W.K., 2011. Antioxidant Properties of Two Species of Hylocereus Fruits. Adv. Appl. Sci. Res. 2(3): 418- 425.

Mitasari, A. 2012. Uji Aktivitas Ekstrak Kloroform Kulit buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus

Britton & Rose) Menggunakan Metode DPPH (1,1-Defenil-2-Pikril Hidrazil). Skripsi. Pontianak:

Program Studi Farmasi, Universitas Tanjungpura. Hal: 37-38.

Demirezer, L. O., Kruuzum-Uz, A., Bergere, I., Schiewe, H. J., dan Zeeck, A. 2001. The Structures of

Antioxidant and Cytotoxic Agents from Natural Source: Antraquinones and Tannin from Roots of Rumex patientia. Phytochemistry. 58: 1213-1217.

Dean, J. 2009. Extraction Techniques In Analytical Science. London: John Wiley And Sons LTD. Hal: 43-46.

Guenther, E. 1987. Minyak Atsiri. Diterjemahkan oleh R.S Ketaren dan R. Mulyono. Jakarta: UI Press.

Hal: 56.

Molyneux, P. 2004. The Use of The Stable Free Radical Diphenylpicrylhydrazyl (DPPH) for Estimating Antioxidant Activity. Songklanakarin J. Sci. Technol. 26(2): 211-219.

Rahayu, D.S., Kusrini D., Fachriyah, E. 2010. Penentuan Aktivitas Antioksidan dari Ekstrak Etanol Daun Ketapang (Terminalia catappa L.) dengan Metode 1,1 difenil 2 pikrilhidrazil (DPPH). Skripsi. Semarang: Jurusan Kimia FMIPA Universitas Dipenogoro. Hal: 77-79.

Gurav, S., Deshkar, N., Gulkari, V., Duragkar, N., dan Patil, A., 2007, Free Radical Scavenging Activity

of Polygala chinensis Linn, Pharmacologyonline. 2: 245-253.

Harborne, J.B. 1987. Metode Fitokimia. Bandung: Penerbit ITB. Hal: 7-8; 49.

Mikamo, E., Okada, Y., Semma, M., Itto, Y., dan Morimoto T. 2000. Studies on Structural Correlationship with Antioxidant Activity of Flavonoids. J. Jpn. Soc. Food Sci. Technol. 7: 97-101.

Pine, H.S. 1988. Radikal Bebas. Bandung: ITB. Terjemahan dari: Organic Chemistry 2. Hal: 23-26.

Maiza-Benabdesselam, F., Khentache, S., Bougoffa, K., Chibane, M., Adach, S., Chapeleur,

Y., Max, H. 2007. Antioxidant activities of alkaloid extract of two algerian species of Fumaria: Fumaria capreolata and Fumaria bastardii. Record. Nat. Prod. 1: 2835.

Cui, Y., Kim, D.S., dan Park, K.C. 2004. Antioxidant Effect Inonotus Obliquus. J Etnopharmacol. 96: 7985.

Chaman, S., Syed, N.I.H., Danish, Z., dan Khan, F.A. 2011. Phytochemical Analysis, Antioxidant and Antibacterial Effects of Sea Buckthorn Berries. Pak. J. Pharm. Sci. 24: 345-351.




DOI: https://doi.org/10.26418/jurkeswa.v1i2.42997

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




 

Creative Commons License
Jurnal Kesehatan Khatulistiwa is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.