PENTINGNYA LITERASI PARIWISATA DALAM MEWUJUDKAN SUSTAINABLE TOURISM DI BALI

Abstract

Tulisan ini mendiskripsikan upaya dari Pemerintah Daerah Bali (Pemda Bali) untuk menanggulangi dampak negatif dari masifnya aktifitas pariwisata dengan menggunakan metode telaah pustaka (library research) dan data sekunder. Penerapan kebijakan bebas visa yang dikeluarkan melalui Perpres No. 21 Tahun 2016 telah memunculkan beberapa dampak negatif yang menyebabkan Bali berada pada kondisi overtourism. Untuk dapat terhindar dari kondisi yang lebih buruk terjadi di masa depan, maka Pemda Bali berupaya untuk merumuskan serangkaian kebijakan penanggulangan untuk meningkatkan literasi pariwisata. Dari sekian kebijakan penanggulangan yang mampu dihasilkan oleh pemerintah daerah telah sesuai dengan beberapa dampak yang ditimbulkan dari aktifitas pariwisata yang masif. Literasi pariwisata termasuk degradasi lingkungan, masalahan sampah, pelecehan terhadap tempat suci atau hal-hal yang dianggap sakral oleh masyarakat Bali. Selain itu, permasalahan ketimpangan ekonomi yang disebabkan oleh tidak meratanya aktifitas pariwisata juga telah berusaha ditanggulangi melalui kebijakan di level kabupaten/kota di Bali. Oleh karena itu, demi melancarkan upaya penanggulangan dan pembenahan terkait dampak negatif pariwisata massal ini, Pemda Bali juga menerbitkan serangkaian peraturan daerah yang mampu memberikan panduan kepada para pelaku pariwisata dan pembuat kebijakan pada level kabupaten dan kota se-Bali. Kata Kunci: Pariwisata massal, Pariwisata Bali, Dampak sosial, Pariwisata berkelanjutan, Kebijakan Bebas Visa, pariwisata berkualitas