Kanjan Serayong Traditional Death Ceremony : Shifting Values of Pesaguan Dayak People Due to Mondial Religion
Abstract
This study aims to describe the procession of the Kanjan Serayong ceremony and the impact of the entry of the Mondial religion, namely Catholicism. This paper has explained the consequences of the traditional beliefs and culture of the Pesagan Dayak community and described the values contained in the Kanjan Serayong ceremony. Data collection in this study used qualitative methods with an ethnographic approach in the Upper Pesaguan Dayak community located in Beringin Rayo Village, Tumbang Titi District, Ketapang Regency. Research data were collected through observation, interviews, documentation, and literature studies. This research found that in the Kanjan Serayong ceremony, there were several shifts from ceremonial processions in ancient times, such as shifts in ceremonial processions, changes in tools and materials used in ceremonies and changes in meaning and meaning. The value of public trust. The shift in the Kanjan Serayong ceremony was caused by the entry and spread of the Mondial religion in the life of the Pesaguan Dayak community in Tumbang Titi District. Then, the impact of the entry of Catholicism also changed the values and even some new values in the Kanjan Serayong ceremony. Cultural values at the traditional Kanjan Serayaong ceremony are related to social, religiosity, and entertainment values.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alloy, S., Albertus, & Istiyani, C. P. (2008). Mozaik Dayak Keberagaman Subsuku dan Bahasa Dayak di Kalimantan Barat (Issue Pontianak).
Amelinda, F. M., & Franzia, E. (2020). Analisis Elemen Visualisasi Budaya Kematian dalam Film Animasi “Coco.” DESKOMVIS: Jurnal Ilmiah Desain Komunikasi Visual, Seni Rupa Dan Media, 1(1), 14–27. https://doi.org/10.38010/dkv.v1i1.2
Arisandie, T. P. (2021). Potret Kekristenan Pada Suku Dayak Pesaguan Di Provinsi Kalimantan Barat. Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity (JIREH), 3(1), 63–75. https://doi.org/10.37364/jireh.v3i1.58
Astuti, V. N. (2009). Makna Ritual Kanjan Serayong Bagi Suku Dayak Pesaguan Kecamatan Tumbang Titi, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat: Tinjauan Folklor. Skripsi Universitas Sanata Dharma.
Aufa, A. A. (2017). Memaknai Kematian dalam Upacara Kematian di Jawa. An-Nas: Jurnal Humaniora, 1(1), 1–11.
Bahrudin, B., Masrukhi, & Atmaja, H. T. (2017). Pergeseran budaya lokal remaja suku Tengger di desa argosari kecamatan Senduro kabupaten Lumajang. Journal of Educational Social Studies, 6(1), 20–28.
Buol, R. A. (2018). Di Toraja, kematian adalah sukacita. Zonautara.Com.
Denzin, N. K., & Lincoln, Y. S. (2009). Handbook of Qualitative Research. Pustaka Pelajar.
Fiorentina. (2014). Pesan Moral Bedansai Dalam Ritual Adat Nganjan Suku Dayak Pesaguan Tumbang Titi Kalimantan Barat. Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta.
Harimurti, P. D. (2011). Dayak Mencari Sebayan Tujoh Saruga Dalam: Pengalaman nyata seorang Pastor dalam menyelami religi manusia Dayak. Yayasan Warisan Ketapang & Smart Born Yogyakarta.
Junita, E. (2020). Upacara Kematian Saurmatua Pada Adat Masyarakat Batak Toba (Studi Kasus Tentang Kesiapan Keluarga) Di Desa Purbatua Kecamatan Purbatua Kabupaten Tapanuli Utara. Jurnal Online Mahasiswa FISIP, 3(1), 1–15.
Koentjaraningrat. (2016). Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Dian Rakyat.
Lie, F. O., Purwanti, S., & Boer, K. M. (2020). Makna Simbol Ritual Kematian Pada Suku Dayak Bahau Busang Di Kabupaten Mahakam Ulu. EJurnal Ilmu Komunikasi, 8(4), 26–36.
Martini, Ratnasari, S. D., & Tisngati, U. (2017). Kebudayaan Lokal Pacitan: Analisis Historis, Nilai-Nilai dan Sikap Konversi Masyarakat. Seminar Nasional Hasil Penelitian Universitas Kanjuruhan Malang, 5(1).
Prayogi, R., & Danial, E. (2016). Pergeseran Nilai-Nilai Budaya Pada Suku Bonai Sebagai Civic Culture Di Kecamatan Bonai Darussalam Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau. Humanika, 23(1). https://doi.org/10.14710/humanika.v23i1.11764
Sari, S. W. (2012). Pergeseran Nilai-Nilai Religius Kenduri Dalam Tradisi Jawa Oleh Masyarakat Perkotaan. Candi, 4(3), 1–17.
Sudrajat, Wulandari, T., & Wijayanti, A. T. (2015). Muatan Nilai-Nilai Karakter Melalui Permainan Tradisional di Paud Among Siwi, Panggungharjo, Sewon, Bantul. JIPSINDO, 2(1), 44–65.
Sukanda, A. Y., & Raji’in, F. (2008). Kanjan Serayong Ritual Kematian dalam Tradisi Dayak Pesaguan. In Ketapang: Yayasan Warisan dan Kantor INBUDPAR.
Sumaatmadja, N. (2000). Manusia dalam Konteks Sosial Budaya dan Lingkungan Hidup. In Bandung: CV. Alfabeta.
Syamsuddin, M. (2018). Totemisme dan Pergeserannya: Studi Terhadap Tradisi Lokal di Sendang Mandong, Klaten, Jawa Tengah. Religi Jurnal Studi Agama-Agama, 13(01), 96. https://doi.org/10.14421/rejusta.2017.1301-06
DOI: https://doi.org/10.26418/ijerch.v1i2.75757
DOI (PDF): https://doi.org/10.26418/ijerch.v1i2.75757.g75676600850
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Diaz Resti Darmawan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
International Journal Ethnic, Racial & Cultural Heritage published by
Research institutions and community service
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPKM)
Universitas Tanjungpura
Pontianak, West Kalimantan, Indonesia.