Plurilingualisme dalam Bahasa Suku Kayaan Medalaam Desa Datah Diaan Kecamatan Putussibau Utara Kabupaten Kapuas Hulu
Abstract
This study aimed to describe and analyze the languages of Kayaan Mendalaam Tribe. Umaa’ Aging, Umaa’ Suling, and Umaa’ Pagung are the three groups of language speakers. Plurilingualism is their experience speaking in more than one languages and using it according to their needs without actually mastering all the languages. This research used the ethnography method to provide the description of the research findings and the ethnography concept to analyze the languages. This study used qualitative descriptive approach. The tools of data collection were observation guidelines, interview guidelines, and documentation. The techniques of data collection were interviews, observation, and documentation. The study results found that the three groups of languages speakers have the same culture; however they are different in using the languages, especially in daily life, traditional ceremonies, and religious rituals. The languages differentiation is still lacking dan authors hopes that further research will complete this section.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Agus, Dharma., dan Ralph. (2009). Antologi Hasil Penelitian Bahasa dan Sastra. Jakarta: Tiara Wacana Yogya
A. J. Ding Ngo, (1989). Sejarah Orang Dayak Kayaan dari Hidup Primitif ke Hidup Modern. Kapuas Hulu:Creative Commons.
Diamond, Jared (2017). The World Untill Yesterday. Diterjemahkan oleh: Wulandari Palar. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
Effendy, Chairil. (2006). Kamus Bahasa Kayaan-Bahasa Indoneisia. Pontianak: STAIN Pontinak Press.
Hanye’, Paternus., Bambang Wijaya., Abdussamad., dan Mustafa Kamal.(1987). Morfologi dan Sintaksis Bahasa Taman. Pontianak: Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Kalimantan Barat.
Hanye’, Paternus., Rosmani Handayani., Michael Hery., dan Martina Nurin.(1985). Struktur Bahasa Taman Daerah Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat. Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Kalimantan Barat.
Hanye’ Paternus., Hotma Simanjuntak., dan Suryati B. Azharie.(1999). Fonologi Bahasa Kantuk. Pontianak: Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Kalimantan Barat.
Haviland, W. (1995).Antropologi. Diterjemahkan Oleh: Soedidjo. Jakarta: Erlangga.
Ikhsanudin., Abdussamad., dan Jon Lasmono. (2001). Sintaksis Bahasa Dayak Bedayuh Struktur Kalimat dan Fungsi Sintaksis. Pontianak: Bagian Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesiadan Daerah Kalimantan Barat.
Kamal, Mustafa., Azharie Arief., Suryati Bachri., dan Trimantomo. (1983). Struktur Bahasa Iban. Pontianak: Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Kalimantan Barat Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Kamal, Mustafa., Azharie Arief., Suryati Bachri., dan Albert Rufinus.(1984). Morfo Sintaksis Bahasa Iban. Pontianak: Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Kalimantan Barat Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Kamal, Mustafa., Suryati B. Azharie., Chairil Effendi., dan J. B. D. Mangunsudarono. (1985). Sistem Sapaan Bahasa Iban. Pontianak: Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Kalimantan Barat Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Pontianak.
Katubi., dan Ninuk, Kleden. (2005). Identitas Etnolinguistik Orang Hamap kode Etnisitas dan Simbol. Jakarta: LIPI Press.
Keraf, Gorys. 2004. Komposisi. Flores: Nusa Indah.
Keesing, Roger M.. (1992). Antropologi Budaya Suatu Perspketif Kontemporer. Jakarta: Erlangga.
Koentjaraningrat. (2009). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Kridalaksana, Harimurti. (2011). Kamus Linguistik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Liliweri, Alo. (2013). Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Martina, (2007. Sistem Perulangan Bahasa Dayak Kerambai.Pontianak: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Barat. Pontianak.
Nieuwenhuis, Anton W. 1894). Di Pedalaman Borneo Perjalanan dari Pontianak ke Samarinda. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Parera, D. Jos, 1988. Sintaksis. Jakarta: Gramedia.
Saifullah, Ruhendi A., (2018). Semantik dan Dinamika Pergulatan Makna. Jakarta: Bumi Aksara.
Sugiyono, (2003). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.
Sulissusiawan, Ahadi., I Nyoman Sena., Firman Susilo., dan M. Yunus. Fonologi Bahasa Bedayuh. Pontianak: Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Kalimantan Barat.
Tomas, Yoseph., Hery Suyatman., J. B. Mangunsudarsono., dan Sukamto. (1983). Struktur Bahasa Kantuk. Pontianak: Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Kalimantan Barat Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
-------(1984). Morfologi dan Sintaksis Bahasa Kantuk. Pontianak: Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Kalimantan Barat Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Tondo, Henry. (2006). Identitas Etnolinguistik Orang Hamap dalam Perubahan Jakarta: LIPI Press.
Jufrizal, Amri., zul., Renaldi. (2021). Hipotesis Sapir-Whorf dan Struktur Informasi Klausa Pentopikalan Bahasa Minangkabau. Diakses tanggal 28 Agustus https://media.neliti.com
Kadarisman, A. Effendi. Relativitas Bahasa dan Relativitas Budaya. Diakses tanggal 28 Agustus 2021). http://ejournal.uki.ac.id.html.
Sudrama, Ketut., Putra, Yadnya. (2015). Dilema Multilingualisme dan Implikasinya Terhadap Perencanaan Bahasa. Diakses tanggal 28 Pebruari (2020).http://ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/jret.html.
Sugiyno. Perlindugnan Bahasa Daerah dalam Kerangka Kebijakan Nasional Kebahasaan. Diakses tanggal 20 juni (2020). http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/content/pelindungan-bahasa-daerah-dalam-kerangka-kebijakan-nasional-kebahasaan.html.
DOI: https://doi.org/10.26418/balale.v3i1.50566
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Balale' : Jurnal Antropologi published by
Social Anthropology Study Program
faculty of Social Science and Political Science
Tanjungpura University
Pontianak, West Kalimantan, Indonesia.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.