MAKNA SIMBOL TRADISI TEPUNG TAWAR DI DESA DURIAN SEBATANG KECAMATAN SEPONTI KABUPATEN KAYONG UTARA
Abstract
Masyarakat di Desa Durian Sebatang Kecamtan Seponti Kabupaten Kayong Utara memiliki tradisi sebagai bentuk upaya untuk melakukan pengobatan dan menghalau roh jahat (membuang sial) disekitar mereka, tradisi tersebut juga masih dilakukan hingga sekarang. Adapun nama tradisi tersebut ialah Tepung Tawar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis tradisi, proses pelaksanaan, hingga simbol makna, serta bahan-bahan yang digunakan dalam tradisi Tepung Tawar. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori simbol Victor Turner, dimana dalam penelitian ini peneliti ingin mencari tahu makna dari bahan-bahan yang digunakan dalam tradisi Tepung Tawar. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti ialah kualitatif dan metode deskriptif. Adapun teknik dalam pengumpulan data ialah menggunakan observasi wawancara, observasi partisipasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian dari tradisi Tepung Tawar ialah merupakan suatu tradisi yang bertujuan untuk melakukan sistem pengobatan dan membuang sial serta menghalau roh jahat agar tidak mengganggu masyarakat setempat, yang diyakini hidup berdampingan di lingkungan sekitar mereka, dengan berupaya untuk menjalin hubungan-hubungan melalui tradisi Tepung Tawar tersebut. Tradisi Tepung Tawar memiliki tahapan prosesi pelaksanaanya yaitu diawali dengan menyiapkan berbagai macam rempah-rempah (bahan-bahan) untuk membuat Tepung Tawar, kemudian menyiapkan orang, rumah atau kendaraan yang akan di Tepung Tawarkan, dan kepala adat sebagai orang yang akan menepung tawarkan. Selain itu juga dalam tradisi Tepung Tawar memiliki makna yang terdapat pada bahan-bahan yang digunakan, seperti tumbuhan dedaunan yang digunakan untuk menepung tawarkan. Sampai saat ini, tradisi Tepung Tawar masih tetap dijalankan oleh sebagian masyarakt yang sudah dilakukan secara turun-temurun.
Keywords
Full Text:
PDF 133-153References
Afni., Supratno., dan Nugraha. 2020. “Kepercayaan Animisme Masyarakat Postkolonial Jawa dalam Novel Entrok Karya Okky Madasari”. Parafase Vol. 20 No 1 Mei 2020. Diakses 23 November 2020 http://jurnal.untag-sby.ac.id.
Amri, Hulul. 2016. “Eksistensi Tepuk Tepung Tawar Dalam Upacara Pernikahan Masyarakat Melayu di Desa Resun Pesisir Kabupaten Lingga”. Riau: Fisipol Universitas Maritim Raja Ali Haji. Diakses 29 Oktober 2020 http://jurnal.umrah.ac.id.
Arivia, Gadis., dan Gina Abby. 2015. “Budaya, Tradisi, Adat”. Jurnal Perempuan untuk Pencerahan dan Kesetaraan. Vol. 20 No. 1 Februari 2015. Diakses 29 Oktober 2020 http://ejournal.undip.ac.id.
Bungin, Burhan. 2001. Metode Penelitian Kualitatif Aktualisasi Metodologis ke Arah Ragam Varian Kontemporer. Jakarta: Rajawali Pers.
------------------. 2006. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo.
------------------. 2014. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Prenada Media Grup.
Cassirer, Ernst. 1994. Manusia dan Kebudayaan: sebuah Esei tentang Manusia. Terjemahan: Alois A. Nugroho. Jakarta: PT. Gramaedia.
Chester, G., & I Welsh. 2010. Social Movement: Key Concepts. Routledge. UK.
Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Descola, P. 2013. Beyond Nature and Culture. University Chichago Perss. Chicago.
Donatianus., Pabali Musa., dan Efriani. 2017. Antropologi Agama. Pontianak: Fisipol Untan.
Erdianto. 2015. “Procession Of “Tepung Tawar” As An Alternative Solution For Criminal Case In Malay Custom Law Of Riau”. Jurnal Dinamika Hukum. Vol. 15 No. 1, January 2015. Diakses 23 November 2020 http://dinamikahukum.fh.unsoed.ac.id
Geertz, Clifford. 1973. The Interpretation of Cultures. New York: Basic Books Inc.
Hamidah. 2014. “Pengajaran Moral Dalam Budaya Tepung Tawar Melayu Sumatra Utara”. Forum Paedagogik Edisi Khusus Juli-Desember 2014. Diakses 29 Oktober 2020 http://jurnal.lain-padangsidimpuan.ac.id.
Hasan, Ridwan. 2012. “Kepercayaan Animisme dan Dinamisme Dalam Masyarakat Islam Aceh”. MIQOT. Vol. XXXVI No. 2 Juli-Desember 2012. 10 Desember 2020 http://jurnalmiqotojs.uinsu.ac.id.
Istianingrum, Rika., dan Retnowaty. 2018. “Mantra Tipong Tawar Dalam Tradisi Upacara Pertanian Dayak Paser Sebagai Proyeksi Kehidupan Masyarakat”. Jurnal Bahasa dan Budaya. Vol. 2, No. 1, Januari 2018. Diakses 15 Desember 2020 https://www.ejounal.warmadewa.ac.id.
Katubi. 2011. “Tradisi Lisan Dalam Pergeseran dan Pemertahanan Bahasa Kui di Alor, Nusa Tenggara Timur”. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Edisi XXXVII/No. 1/2011. 20 Desember 2020 http://jmi.ipsk.lipi.go.id. pdf
Koentjaraningrat. 1994. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
-------------------. 2005. Pengantar Antropologi II Pokok-Pokok Etnografi. Jakarta: Rineka Cipta.
-------------------. 2015. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Luthfie, Muhammad., Hubeis Aida Viyala S., Saleh Amirudin., dan Ginting Basita. 2017. “Interaksi Simbolik Organisasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa”. Kajian Ilmu Komunikasi. Vol. 47 No 1 Juni 2017. Diakses 1 Januari 2021 https://jounal.uny.ac.id. pdf
Lye, TP. 2002. “The Significance of Forest to the Emergence of Batek Knowledge in Pahang, Malaysia”. Southeast Asian Studies. Vol. 40. No. 1. June 2002. Diakses 1 Januari 2021 https://kyoto-seas.org. pdf.
Moleong, Lexy J. 1991. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
--------------------. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisis Revisis. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Ortner, SB. 1984. “Theory in Anthropology since the Sixties”. Comparative Studies in Society and History 26 (1): 126-66. Diakses 6 Januari 2021 https://www.cambridge.org.
Peursen, van. 1988. Strategi Kebudayaan. Edisi Kedua. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Posey, DA. 2002. Kayapo Ethnoecology and Culture. Routledge. London and New York.
Putra, Suwira. 2014. “Makna Upacara Tepuk Tepung Tawar Pada Pernikahan Adat Melayu Riau di Desa Pematang Sikek Kecamtan Rimba Melitang Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau”. Jom FISIP Vol. 1 No 2-Oktober 2014. Diakese 30 Januari 2021 https://jom.unri.ac.id.
Ramadhan Dendy dan Wahab. 2019. “Relevansi Kearifan Lokal Tepung Tawar Dalam Pembelajaran Agama Islam (Studi Pada Masyarakat Melayu Pontianak)”. Jurnal Tarbiyah: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 8 No. 1 Januari – Juni 2019 (53-62). Diakses 3 Februari 2021 https://www.researchgate.net.
Royyani, Mohammad Fathi. 2014. “Tepung Tawar: Keanekaragaman Hayati dan Jejak Budaya di Pegunungan Meratus (Tepung Tawar: Biodiversity and Cultural Footstep in Meratus Mountains)”. Jurnal Biologi Indonesia 10(2). Diakses 29 Oktober 2020 https://media.neliti.com.
Sahar, Santri. 2019. “Kebudayaan Simbolik Etnografi Religi Victor Turner”. Jurnal Sosioreligius . Vol. 2 No 4 Desember 2019. Diakese 11 Februari 2021 http://journal.uin-alauddin.ac.id.
Siregar, Nina Siti Salmaniah. 2011. “Kajian Tentang Interaksionisme Simbolik”. Jurnal Ilmu Sosial-Fakultas Isipol UMA. Perspektif Vol. 4 No 2 Oktober 2011. Diakses 5 Maret 2021 https://www.ojs.uma.ac.id.
Soekadijo, R.G. 1993. Logika Dasar Tradisional, Simbolik, dan Induktif. Jakarta: Penerbit PT. Gramedia Pustaka.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
-----------. 2009. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.
Supriatin, Yeni Mulyani. 2012. “Tradisi Lisan dan Identitas Bangsa: Studi Kasus Kampung Adat Sinarresmi, Sukabumi”. Jurnal Balai Pelestarian Nilai Budaya Bandung. Vol. 4 No. 3 September 2012. Diakses 5 Maret 2021 https://www.researchgate.net.
Taylor B, Edward. 1887. Primitive Culture: Researches into the Developmen of Mythology, Philosophy, Religion, Art, and Custom. New York: Henry Holt.
Turner, Victor. 1967. The Forest of Symbols, Aspects of Ndembu Ritual Ithaca: Cornell. University Perss.
------------------., and Edith Turner. 1978. Image And Pilgrimage In Cristian Culture: Anthropological Perspective. New York: Columbia University Press.
DOI: http://dx.doi.org/10.26418/balale.v2i2.49297
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Balale' : Jurnal Antropologi published by
Social Anthropology Study Program
faculty of Social Science and Political Science
Tanjungpura University
Pontianak, West Kalimantan, Indonesia.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.