Makna Simbolik Pantun Melayu Sambas dalam Tradisi Mulang-Mulangkan di Desa Sarilaba Kecamatan Jawai Selatan
Abstract
Penelitian ini berjudul “Makna Simbolik Pantun Melayu Sambas Dalam Tradisi Mulang-mulangkan Di Desa Sarilaba Kecamatan Jawai Selatan”. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui awal mulanya tradisi mulang-mulangkan, serta untuk mengungkapkan makna simbolik pantun Melayu Sambas di Desa Sarilaba Kecamatan Jawai Selatan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan metode kualitatif yaitu berusaha untuk menjelaskan, menuturkan, mendeskripsikan, menganalisis dan sebagainya mengenai awal mulaya tradisi mulang-mulangkan serta menjelaskan makna simbolik pantun Melayu Sambas dalam tradisi mulang-mulangkan di Desa Sarilaba. Hasil penelitian ini adalah untuk mengungkapkan makna simbolik pantun Melayu Sambas yang tidak semua masyarakat mengetahui makna sebenarnya dari pantun dalam tradisi mulang-mulangkan. Selain makna yang tersirat di dalam berpantun juga adanya interaksi sesama Muhakam yang tanpa disadari. Peran dominan interaksi Muhakam ini, dengan melalui pantun, maka peran Muhakam dapat memberi nasihat kepada masyarakat dan khususnya kedua mempelai yang menempuh hidup baru dan membentuk keluarga baru.
Full Text:
PDF 62-70References
Cangara, Hafied. H. 2011. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Danesi, M. 2004. Pesan, Tanda, dan Makna. Diterjemahkan oleh Evi Setyarini dan Lusi Lian Piantari. Yogyakarta: Jalasutra.
Effendy, Chairil. 2006. Sastra Sebagai Wadah Integrasi Budaya. Pontianak: Stain Pontianak Press.
Martono. 2015. Metode Penelitian Sosial Konsep- konsep Kunci. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada Moleong, Lexy J. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Morissan, 2013. Teori Komunikasi: Individu Hingga Massa Jakarta: Pranamedia Group Nasrullah, Rulli. 2014.
Komunikasi Antarbudaya. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.
Rahmayani, Any., dan Ina Mirawati. 2015. Aktivitas Perdagangan Pelabuhan Sambas 1833-1930. Yogyakarta: Kepel Press.
Ruben, Brent D. 2013. Komunikasi Dan Perilaku Manusia. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Sadikin, Mustofa. 2011. Kumpulan Sastra Indonesia. Jakarta Timur: Gudang Ilmu.
Santoso, Joko. 2013. Pantun Puisi Lama Melayu Dan Pribahasa Indonesia. Yogyakarta: Araska.
Sugiyono. 2013. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung CV Alfabeta.
------. 2017. Metode Penelitian kuantitatif Kualitatif dan R & D Bandung: Alfabeta.
Sulissusiawan, A. 2014. Pantun Muhakam dalam Adat Perkawinan Melayu Sambas: Analisis Simbolisme. Kuala Lumpur: Akademi Pengajian Melayu Universitas Malaya.
Suwardi, Ms. 2008. Dari Melayu ke Indonesia:Peranan Kebudayaan Melayu dalam Memperkokoh Identitas dan Jati Diri Bangsa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Aprianto, Imran., dan Supriadi. 2016. ”Sosialisasi Makna Simbolik Dalam Upacara Adat Perkawinan Melayu Sambas”. http://jurnal.untan.ac.id/inde x.php/jpdpb/article/view/140 07. Di akses pada 8 Oktober 2019.
Lizawati. 2018. “Struktur Dan Fungsi Pantun Dalam Upacara Adat Perkawinan Melayu Sambas”. http://journal.ikippgriptk.ac.i d/index.php/bahasa/article/vi ew/825. Di akses pada tanggal 1 Juni 2018
DOI: http://dx.doi.org/10.26418/balale.v1i2.43397
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Balale' : Jurnal Antropologi published by
Social Anthropology Study Program
faculty of Social Science and Political Science
Tanjungpura University
Pontianak, West Kalimantan, Indonesia.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.