LUMPUR LAUT SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI KAPUR UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TANAH GAMBUT
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan taraf dosis lumpur laut dari konversi dosis kapur pada pH yang sama pada setiap Satuan Peta Tanah (SPT) yaitu SPT 1 (Typic Haplohemist), SPT 3 (Typic Sulfisaprist) dan SPT 4 (Typic Haplosaprist) yang berasal dari lahan gambut dari Rasau Jaya III, Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca, sedangkan analisis tanah dilakukan di laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Pola Faktorial yang terdiri dari 2 set penelitian yaitu penelitian (1) menggunakan 3 satuan peta tanah (SPT) dengan 5 taraf dosis kapur yaitu 0, 5, 8, 11, 14 ton ha-1. Penelitian (2) menggunakan 3 satuan peta tanah (3 SPT) dengan 5 taraf dosis lumpur laut yaitu 0, 20, 40, 60, 80 ton ha-1 dan masing-masing perlakuan diulang 4 kali. Analisis tanah sesuai variabel pengamatan dilakukan setelah inkubasi (3 minggu setelah perlakuan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan kapur dan lumpur laut semakin meningkat pada setiap SPT dengan semakin meningkatnya pH tanah yang akan dicapai. Perbandingan jumlah lumpur laut yang diperlukan untuk mencapai pH yang sama pada masing-masing SPT bervariasi antara 7-14 kali lebih besar dibandingkan dengan jumlah kapur.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abera, G, E.Wolde-meskel and L. R. Bakken. 2012. Carbon and nitrogen mineralization dynamics in different soils of the tropics amended with legume residues and contrasting soil moisture contents. Biol Fertil Soils. 48:51– 66.
Dent, D. and. 1986. Acid Sulphate Soils : a baseline for research and development. ILRI Publication 39. International
Institute for Land Reclamation and Improvement Wageningen. The Netherlands.
Gang Li, X, Z. Rengel, E. Mapfumo, and B. Singh. 2007. Increase in pH stimulates mineralization of native organic carbon and nitrogen in naturally salt-affected sandy soils. Plant Soil. 290:269–282.
Gomez, K.A, and Arturo A. G., 2007. Statistical Procedures for Agricultural Research. Second Edition. An International Rice Research Institute Book. A wiley Interscience Publication. P. 1-15; 97-
; 121-156.
Halim, A. 1989. Pengaruh Pencampuran Tanah Mineral dan Basa dengan Tanah Gambut Pedalaman Kalimantan Tengah dalam Budidaya Tanaman Kedelai. Disertasi Doktor, Program Pasca Sarjana IPB, Bogor.
Hardjowigeno, S. dan Widiatmaka. 2007. Evaluasi Kesesuaian Lahan dan Perencanaan Tataguna Lahan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Mc William, D., 2003. Soil Salinity and Sodicity Limits. Efficient Plant Growth and Water Use. Cooperative Extension Service. New Mexico State university. (http ://www. Cabe.mmsu.edu). Diakses tanggal 2 januari 2009.
Poerwowidodo, 2002. Metode Selidik Tanah.
Usaha Nasional. Surabaya.
Sabiham, S. 1996. Prospek Pengelolaan Lahan Gambut untuk Meningkatkan Produksi Beras Nasional. Disampaikan dalam Seminar Sehari dalam Rangka Rapat Kerja Tahunan Rektor BKS PTN Wilayah Barat , XVII di Universitas Palangkaraya.7 Juni 1996.
Salampak, 1993. Studi Asam Fenol Tanah Gambut Pedalaman dari Berengbengkel pada Keadaan anaerob. Tesis. Program Pascasarjana IPB.
Salampak, 1999. Peningkatan Produksi Tanah Gambut Yang Disawahkan Dengan Pemberian Bahan Amelioran Tanah Mineral Berkadar Besi Tinggi. Disertasi Doktor. Program Pascasarjana IPB.
Setiadi, B. 2001. Aspek Agronomi Budidaya Kedele di Lahan Gambut Suatu Kajian Tanggap Tanaman Terhadap Ameliorasi. UGM. Yogyakarta.
Sholihah, A, S. Prijono, S. R. Utami and E. Handayanto. 2012. N Mineralization from Residues of Crops Grown with Varying Supply of 15N Concentrations. Journal of Agricultural Science; Vol. 4, No. 8. 117-123.
Soepardi, G., 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Suswati, D. 2009. Pengaruh Lumpur Laut Terhadap Beberapa Sifat Kimia Tanah Gambut. Jurnal Agripura 1 (5). Hal
-653.
Suswati, D dan Heni, 2010. Pengaruh Lumpur Laut Terhadap Ketersediaan Kation- kation Basa Pada Tanah Gambut Untuk Budidaya Tanaman Melon (Cucumis melo L.) Jurnal Penelitian Universitas Tanjungpura XVIII (2). Hal 15-25.
Suyadi, 1995. Influence of Coastal Sediment and lime on peat Chemical Properties in Relation to Soybean Cultivation. Thesis for Master of Science in Agriculture. Institute of Agronomy in the Tropics Faculty of Agriculture Georg-August- University-Gotingen, Germany.
Tan, K.H. 1993. Principles of Soil Chemistry. Marcell Dekker. Inc. New York and Basel.
Tim Penelitian Tanah dan Agroklimat, 1997. Pembandingan Pengaruh Bahan Amelioran Untuk Meningkatkan Produktivitas Lahan Gambut. Laporan Akhir Program Penelitian Reklamasi dan Pengelolaan Lahan Rawa. Proyek Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan dan Agroklimat.
Tim IPB. 1986. Gambut Pedalaman untuk Lahan Pertanian. Kerjasama Dinas Tanaman Pangan Prop. DATI I Kalimantan Tengah.
Yildirim, E and G. Taylor, 2005. Effect of Biological Treatment on Growth of Bean Plants under Salt Stress. Annual Report of the Bean Improvement Cooperative. 48 : 176-177.
DOI: http://dx.doi.org/10.26418/pedontropika.v1i1.15602
Refbacks
- There are currently no refbacks.
|