Komponen Bioaktif dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kerang Ale-Ale (Meretrix Sp.) Terfermentas
Abstract
Kerang Ale-ale (Meretrix Sp.) adalah salah satu komoditas perairan laut yang dimanfaatkan sebagai bahan pangan dan secara turun temurun dipercaya memiliki khasiat untuk pengobatan oleh masyarakat khususnya yang berdomisili di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komponen bioaktif dan aktivitas antioksidan dari ekstrak kerang Ale-ale (Meretrix Sp.). Komponen bioaktif dianalisis secara kualitatif dengan pengujian fitokimia dan penentuan aktivitas antioksidan dengan metode scavenging radikal bebas dari DPPH. Hasil uji komponen bioaktif dari ekstrak kerang Ale-ale mengandung komponen antara lain alkaloid, flavonoid, saponin dan steroid. Berdasarkan hasil uji antioksidan, menunjukkan bahwa ekstrak metanol dari kerang Ale-ale memiliki aktivitas antioksidan kuat dengan nilai IC50 terendah 84,46 ppm.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Akerina, F.O. 2015. Eksplorasi Senyawa Antimikroba dan Antioksidan dari Bulu Babi (Diadema setosum). Skripsi. Bogor : Institut Pertanian Bogor.
Amarowicz, R. 2009. Squalene: A Natural Antioxidant, European. Lipid Science Technology. 111(1):411–412.
Andayani, R., Maimunah, dan Y. Lisawati. 2008. Penentuan Aktivitas Antioksidan Kadar Fenolat Total dan Likopen pada Buah Tomat (Solanum licopersicum), Sains dan Teknologi Farmasi. 13(1):1-9.
Astawan, M. dan A.L. Kasih. 2008. Khasiat Warna-Warni Makanan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Bintang, M. 2010, Biokimia Teknik Penelitian, Erlangga, Jakarta.
Cook, N.C., dan S. Samman. 1996. Flavonoids : Chemistry, Metabolism, Carsioprotective Effects, and Dietary Sources. Nutr. Biochem. 7: 66-67.
Harborne, J.B. 2006. Metode Fitokimia, Terjemahan Kosasih Padmawinata & Iwang Soediro Ed ke-IV. Institut Teknologi Bandung, Bandung.
Fang, Y.J. 2009. Biological and Pharmacological Activities of Squalene and Related Compounds: Potential Uses in Cosmetic Dermatology. Molecules. 14(1):540–554.
Lewwakabessy, J. 2011. Komposisi Kimia dan Identifikasi Senyawa Antioksidan dari Ekstrak Tambelo (Bactronophorus thoracites). Tesis. Bogor : Institut Pertanian Bogor.
Mierziak, J., K. Kostyn, dan A. Kulima. 2014. Flavanoids as Important Molecules of Plant Interactions With the Enviroment. Molecules. 19(1):16240-16265.
Molyneux, P., 2004, The Use of the Stable Free Radical Diphenyl Picrylhdrazyl (DPPH) for Estimating Antioxidant Activity, Songklanakarin J. Sci. Technol., 26(2):211-21
Nurjanah; Abdullah, A., dan A. Apriandi. 2011. Aktivitas Antioksidan dan Komponen Bioaktif pada Keong Ipong-ipong (Fasciolaria salmo). Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia. 14(1):22-29.
Permana, D., N. Lajis,F. Abas, A. Ghafar othman, R. Ahmad, M. Kitajama, Takayama, dan A.C.L. Nario. 2003. Antioksidative Constituents Of Hedotis Diffusa Wild. Natural Product Sciences. 9(1): 7-9.
Purwaningsih, S. 2012. Aktivitas Antioksidan dan Komposisi Kimia Keong Matah Merah (Cerithidea obtusa). Ilmu Kelautan UNDIP. 17(1): 39-48.
Veronika, V. 2016. Aktivitas Antioksidan dan Toksisitas Ekstrak Buah Buas-Buas (Premna Serratifolia Linn). JKK. 5(3):45-5.
Winarsi, H. 2007. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Kanisius. Yogyakarta.
Yuslianti, E.R. 2018. Pengantar Radikal Bebas dan Antioksidan. Budi Utama. Yogyakarta.
DOI: http://dx.doi.org/10.26418/lkuntan.v3i1.35527
Refbacks
- There are currently no refbacks.