TIPOLOGI BANGUNAN DI PERMUKIMAN BANTARAN SUNGAI BERDASARKAN LOKASI DAN JENIS KONSTRUKSI (STUDI KASUS: PERMUKIMAN BANTARAN SUNGAI KAHAYAN, PALANGKARAYA)
Abstract
Rumah yang berada di permukiman bantaran Sungai memiliki keunikan dan karakter tersendiri, hal ini dikarenakan fisik bangunan rumah menyesuaikan dengan kondisi dan lingkungan di daerah bantaran sungai. Pulau Kalimantan dibelah oleh sungai – sungai besar yang memiliki keunikan dan kondisi lingkungan yang berbeda satu dan yang lain, misalnya Sungai Kahayan yang membelah kota Palangkaraya memiliki kondisi dimana ketinggian pasang surut air sungai yang sangat tinggi dan terdapat permukiman awal terbentuknya Kota Palangkaraya. Bangunan rumah di permukiman yang berada di bantara Sungai Kahayan memiliki 3 segmen, yaitu 1) bangunan rumah yang bearda di atas air (apung/lanting), 2) bangunan rumah yang berada di bantaran/transisi antara air dan daratan (panggung), 3) bangunan rumah yang berada di darat. Metode yang di gunakan adalah metode kualitatif deskriptif, metode ini bertujuan untuk mengambarkan dan mendeskripsikan tipologi berdasarkan jenis struktur dan ruang pada bangunan di permukiman ini. Tujuan Penulisan artikel ini untuk mengetahui tipologi bangunan rumah di bantaran Sungai Kahayan yang terdiri dari segmen bangunan di atas air, panggung, dan bangunan yang di darat, berdasarkan konfigurasi bentuk dan ruang (spatial structure). Hasil dari penulisan paper ini adalah lokasi rumah dan perkembangan permukiman ini mempengaruhi tipologi yang terbentuk.
BUILDINGS TYPOLOGY IN RIVERFRONT SETTLEMENTS BASED ON LOCATION AND TYPE OF CONSTRUCTION
(CASE STUDY: KAHAYAN RIVER SIDE SETTLEMENTS, PALANGKARAYA)
Houses in riverbank settlements have their uniqueness and character, and this is because the physical building of the house adapts to the conditions and environment in the riverbanks. Borneo is divided by large rivers that have unique and different environmental conditions; for example, the Kahayan River, which divides the city of Palangkaraya has a condition where the tidal height of the river is very high, and early settlements forming the City of Palangkaraya. Houses in settlements located on the riverbanks of the Kahayan have 3 segments, 1) Houses that are built on water (floating/lanting), 2) Houses that are located on the banks/transitions between water and land (stage), 3) house building in the land. The method used is a descriptive qualitative method; this method aims to describe and describe typologies based on the type of structure and space in buildings in this settlement. Purpose The writing of this paper seeks to find out the typology of house buildings on the banks of the Kahayan river, which consists of building segments on water, stage buildings, and buildings on the land, based on their spatial structure configurations. The results of this paper are the location of the house and the development of this settlement affect the typology that is formed.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdullah. (2000). Upaya Meningkatkan Income Penduduk Kawasan Penyangga Kota Melalui Penataan Prasarana Permukiman. Palu: Lemit Universitas Tadulako.
Afdholy, A. R., Wulandari, L. D., & Utami, S. (2019). Tipologi Fungsi Rumah Tepian Sungai Di Pinggiran Kota Banjarmasin (Typology of Riverside House Function in Banjarmasin Periphery). JAMAG , Vol. 1(1):6-16.https://www.researchgate.net/publication/331830330_TIPOLOGI_FUNGSI_RUMAH_TEPIAN_SUNGAI_DI_PINGGIRAN_KOTA_BANJARMASIN_Typology_of_Riverside_House_Function_in_Banjarmasin_Periphery.
Balbo, A. L., Persson, P., & Roberts, S. J. (2010). Changes in settlement patterns on the River Rena, southeast Norway: A response to Holocene climate change? The Holocene , Vol.20(6) : 917–929. DOI: 10.1177/0959683610365939.
Ching, F. (1979). Architecture Form, Space and Order. New York: Van Nostrand Reinhold.
Collinson, M. A., Tollman, S. M., & Kahn, K. (2007). Migration, settlement change and health in post-apartheid SouthAfrica: Triangulating health and demographic surveillance withnational census data. Scandinavian Journal of Public Health , Vol.35(Suppl 69): 77–84DOI: 10.1080/14034950701356401.
Dahliani, S. P., & Soemarno, I. (2016). Tantangan Keberadaan Rumah Lanting Sebagai Arsitektur Vernakular Tepi Air di Banjarmasin. Seminar Nasional - Semesta Arsitektur Nusantara 4. Malang: Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya.
Hadinata, I. Y., & Mentayani, I. (2018). Karakter Arsitektur Tepi Sungai di Kampung Sasirangan Kota Banjarmasin. INFO TEKNIK , Vo19 (1) :87-100.
Hamidah, N., Rijanta, R., Setiawan, B., & Marfai, M. A. (2014). MODEL PERMUKIMAN KAWASAN TEPIAN SUNGAI KASUS: PERMUKIMAN TEPIAN SUNGAI KAHAYAN KOTA PALANGKARAYA (Urban Riverside Settlement ModelCase: Kahayan Riverside Settlement, Palangkaraya). Jurnal Permukiman , Vol. 9 (1 ) : 17-27. http://digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!@file_artikel_abstrak/Isi_Artikel_678019021114.pdf.
Kusnoto, Y., & Purmintasari, Y. D. (2018). Pemukiman Awal Sungai Kapuas . Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial , Vol. 15(1) : 71-78.
Putro, J. D., & Nurhamsyah, M. (2006). Pola Permukiman Tepian Air Studi Kasus : Desa Sepuk Laut, Punggur Besar dan Tanjung Saleh Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya. Langkau Betang , Vol.2(1) pg:65-79.
Rengkung, J., Antariksa, Suryono, Nugroho, A. M., & Kindangen, J. J. (2018). Architectural Typology Dwelling House of Minahasan Ethnic in Talawaan Village, district of North Minahasa, Indonesia . International Journal of Applied Engineering Research , Vol.13(2)pp.1007-1013.
Sari, I. K. (2014). Perubahan karakter arsitektur permukiman kampung beting kota Pontianak Kalimantan Barat. Langkau Betang , Vol.1(1) pp.62-75.
Setiadi, A. (2014). Tipologi dan Pola Penanganan Permukiman Kumuh di Kota Bontang. TATALOKA , Vol.16 (4):220-233. https://www.researchgate.net/publication/298916226_TIPOLOGI_DAN_POLA_PENANGANAN_PERMUKIMAN_KUMUH_DI_KOTA_BONTANG_The_Typology_and_Patterns_of_Slum_Improvement_Management_in_Bontang_City.
Suharjanto, G. (2013). Keterkaitan Tipologi Dengan Fungsi Dan Bentuk: Studi Kasus Bangunan Masjid. ComTech , 975-982.
Sulistijowati, M. (1991). Tipologi Arsitektur Pada Rumah Kolonial Surabaya (Dengan Kasus Perumahan Plampitan dan Sekitarnya). Surabaya: Pusat Penelitian Institut Teknologi Sepuluh November.
Sunarningsih. (2011). Situs-situs Pemukiman Tepian Sungai di Kalimantan Selatan. Naditira Widya , Vol.5 (2)pp.182-194.
Suprijanto. (2001). Model Pengembangan Kawasan Tepi Air. KOLOKIUM Hasil Litbang PUSKIM.
DOI: http://dx.doi.org/10.26418/lantang.v7i1.37646
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Editorial Office/Publisher Address:
Department of Architecture, Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura Pontianak, Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak, 78124, Kalimantan Barat, Indonesia.
E-mail address: l[email protected]