PENGUKURAN KINERJA PADA KOPERASI BINA MANDIRI PONTIANAK DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD

Sumiyati --

Abstract


Koperasi Bina Mandiri Pontianak merupakan Koperasi jenis simpan pinjam. Koperasi ini didirikan bertujuan untuk memakmurkan anggota dan masyarakat, memberikan pelayanan terbaik, pelayanan yang memuaskan serta bermanfaat yang berguna bagi para anggota dan masyarakat. Permasalahan yang terjadi pada Koperasi Bina Mandiri Pontianak adalah SHU yang mengalami penurunan dikarenakan kurangnya partisipasi anggota serta Koperasi kurangnya di kenal oleh masyarakat. Jika pertumbuhan SHU dan jumlah anggota berjalan dengan lambat maka koperasi akan mengalami kebangkrutan. Koperasi Bina Mandiri Pontianak hanya mengukur kinerja perusahaan dengan satu perspektif saja yaitu keuangan. Pengukuran kinerja belum cukup jika hanya menggunakan satu perspektif yaitu keuangan.   

Berdasarkan permasalahan diatas maka perlu untuk dilakukan evaluasi Koperasi dengan mengukur kinerja agar dapat ditentukan program kerja yang dapat meningkatkan pada kinerja koperasi. Salah satu bentuk penyelesaian masalah untuk pengukuran kinerja dan meningkatkan kinerja yaitu dengan menggunakan pendekatan Balanced Scorcard yang terdiri dari empat perspektif yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, agar pengukuran yang dilakukan komprehensif, seimbang, koheren dan terukur.

Hasil pengukuran kinerja pada Koperasi Bina Mandiri Pontianak dengan menggunakan pendekatan Balanced Scorecard yang di dasarkan pada rating scole. Perspektif keuangan pengukuran kinerja peningkatan pendapatan tahun 2016 adalah 150% tahun 2017 6,66%. Peningkatan SHU tahun 2016 adalah 885% dan tahun 2017 19%. Efisiensi biaya yang diperoleh 25%, menurut kriteria rating scole yang telah ditentukan apabila nilai mengalami penurun dan tidak terdapat perubahan maka dapat dinilai kurang. Kemudian perspektif pelanggan pengukuran kinerja akuisisi pelanggan tahun 2015 nilai yang diperoleh adalah 0 tahun 2016 42% dan tahun 2017 adalah 0. Kemudian pengukuran retensi pelanggan tahun 2015 adalah 88,89%, 2016 adalah 57,69 dan tahun 2017 adalah 100%. Akuisis dan retensi pelanggan mengalami naik turun maka dapat dinilai cukup, untuk kepuasan pelanggan dapat dinilai baik dikarenakan penilaian rata-rata kepuasan pelanggan adalah 78,01%. Selanjutnya perspektif proses bisnis internal proses simpan dan pinjam Koperasi Bina Mandiri Pontianak dapat dinilai cukup dikarenakan sudah efisien. Kemudian perspektif pembelajaran dan pertumbuhan pada pengukuran retensi karyawan hasil yang diperoleh tahun 2015 adalah 0%, 2016 38% dan tahun 2017 0%. Selanjutnya pengukuran kapabilitas karyawan hasil yang diperoleh tahun 2015 adalah 25%, 2017 15% dan tahun 2017 adalah 20%, dari kedua pengukuran yang dilakukan dapat dinilai cukup karena pada perspektif retensi dan kapabilitas karyawan mengalami naik turun. Kemudian pengukuran  kepuasan pelanggan nilai kepuasan adalah 63,24. Pengukuran yang dilakukan pada Koperasi Bina Mandiri Pontianak menggunakan Balanced Scorecard dengan total bobot skor adalah 0 total bobot dengan total yang diukur adalah 11 pengukuran, maka perbandingannya yaitu 0/11=0 maka dapat dinilai bahwa Kinerja Koperasi Bina Mandiri Pontianak “Cukup”. Maka output pada penelitian ini adalah menyarankan strategi inisiatif pada Koperasi Mandiri.

 

Kata kunci     :  Koperasi, Pengukuran Kinerja, Balanced Scorecard.


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.