PENGARUH METODE PEMATAHAN DORMANSI TERHADAP VIABILITAS BENIH SIRSAK
Abstract
Benih sirsak merupakan benih yang memiliki kulit biji yang keras, sehingga benih sirsak merupakan benih dorman yang baru akan mulai berkecambah sekitar empat minggu setelah penyemaian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode pematahan dormansi yang terbaik terhadap viabilitas benih sirsak. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan satu faktor yaitu upaya pematahan dormansi benih sirsak yang terdiri dari 6 perlakuan, yaitu: A ( Perendaman Air Selama 30 menit), B (Perendaman KNO3 3% Selama 30 menit), C (Perendaman H2SO4 8% Selama 20 menit), D (Skarifikasi + Perendaman Air Selama 30 menit), E (Skarifikasi + Perendaman KNO3 1,5% Selama 30 menit), F (Skarifikasi + Perendaman H2SO4 4% Selama 20 menit). Setiap perlakuan menggunakan 25 biji sirsak dan terdiri dari 4 ulangan. Penelitian dilakukan di laboratorium Agronomi dan dilapangan dengan membuat rumah penelitian dari plastik. Hasil analisis keragaman menunjukan bahwa semua perlakuan berpengaruh tidak nyata pada semua variabel pengamatan (kadar air, daya berkecambah, indeks vigor, keserempakan tumbuh dan kecepatan tumbuh). Semua perlakuan pada umumnya tidak mempercepat pematahan dormansi benih sirsak.
DOI: http://dx.doi.org/10.26418/jspe.v4i2.10763
Refbacks
- There are currently no refbacks.