PENGGUNAAN TAWAS CAIR RECOVERY DARI LIMBAH PADAT LUMPUR PDAM KOTA PONTIANAK SEBAGAI KOAGULAN UNTUK PENGOLAHAN AIR BERSIH

MEITY MOERDIYANTI

Abstract


ABSTRAK

Limbah padat lumpur (LPL) PDAM dari proses koagulasi yang belum diolah atau dimanfaatkan hingga saat ini langsung dibuang ke Sungai Kapuas dan berpotensi mencemari air sungai. Studi terhadap pemanfaatan kembali aluminium pada LPL PDAM Kota Pontianak sebagai koagulan dilakukan untuk mengolah limbah sehingga dapat digunakan kembali dalam bentuk tawas cair, menentukan kondisi terbaik dan dapat menentukan biaya yang diperlukan untuk recovery dan aplikasinya. Recovery aluminium meliputi pengeringan dan kalsinasi lumpur, pengambilan kembali aluminium dengan metode asidifikasi menggunakan H2SO4 konsentrasi 10 M. Berat kering LPL PDAM yang digunakan sebesar 2 gram, kecepatan aduk 40 rpm selama 120 menit dan pengendapan selama 60 menit. Konsentrasi aluminium yang didapatkan dari tawas cair recovery sebesar 646, 13 ppm atau setara dengan 161,53 mg. Tawas cair recovery diaplikasikan pada proses koagulasi-flokulasi terhadap air baku untuk melihat efektifitas kerja tawas cair. Kondisi terbaik untuk tawas cair yaitu pada dosis 12 mg, kecepatan aduk cepat 160 rpm dan kecepatan aduk lambat 20 rpm dengan persen penyisihan kekeruhan sebesar 99,26%. Biaya yang diperlukan untuk proses recovery dan aplikasi pada tawas cair sebesar Rp 1.188/L.

Kata kunci: recovery, tawas cair, koagulasi


Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.26418/jtllb.v2i1.5850

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Karya ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.