ANALISIS JUAL BELI BUKU TEKS PELAJARAN DI SEKOLAH DI KOTA PONTIANAK DILIHAT DARI PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NOMOR. 5 TAHUN 1999
Abstract
Berkenaan dengan pentingnya faktor buku teks dalam pembelajaran yang di gunakan dalam pengajaran timbul pertanyaan apakah pihak sekolah dibenarkan jika melakukan praktik penjualan buku teks pelajaran sekolah atau Lembar Kerja Siswa. Praktek penjualan yang dilakukan oleh penerbit dan pihak sekolah ini dapat membuat persaingan usaha antara penerbit satu dan yang lain menjadi kurang sehat, karena pihak penerbit berlomba-lomba dalam memberikan penawaran tertinggi kepada pihak sekolah dalam pembagian untung hasil penjualan buku tersebut. Padahal praktek seperti ini telah melanggar Undang-Undang nomor 5 Tahun 1999 mengenai larangan praktek monopoli dan Persaingan usaha tidak sehat. Oleh sebab itu, dilakukanlah analisis jual beli buku teks pelajaran di sekolah di kota Pontianak dilihat dari persepektif Undang-Undang nomor 5 Tahun 1999.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode gabungan teori empiris sosiologis dengan jenis penelitian penelitian kepustakaan(Lybrary Research) dan penelitian lapangan(Field Research). Teknik dan analisis data yang digunakan ialah penelitian deskriptif kualitatif yang merupakan bagian dari penelitian kualitatif. Subjek penelitian diambil dari 3 (Tiga) pengajar sekolah di kota pontianak, 2 murid sekolah SMP dan SMA di kota pontianak serta kepala bidang instansi yang terkait dalam hal ini yaitu Kepala bidang pembinaan pendidikan dasar dan Sekretaris dinas pendidikan kota pontianak.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kurangnya sosialisasi dan pengetahuan para oknum-oknum yang ada di sekolah dalam hal peraturan penjualan buku teks pelajaran di sekolah serta mereka menganggap kurang pentingnya pelarangan penjualan buku teks pelajaran di sekolah. Keterbatasan pengetahuan ini juga membuat para oknum-oknum di sekolah salah mengartikan bahwa pelarangan penjualan buku teks pelajaran akan membuat mereka kesulitan dalam memberikan buku acuan kepada anak muridnya untuk lebih memudahkan anak muridnya belajar sesuai dengan kebutuhan serta keinginan dari para pengajar di sekolah. Padahal dengan adanya pelarangan penjualan buku teks dapat membuat para penerbit buku teks pelajaran akan semakin menaikan kualitas buku teks pelajaran untuk dijualnya sebagai bahan acuan dalam pembelajaran, Dengan adanya larangan ini juga menghindari persaingan usaha tidak sehat diantara para penerbit yang ingin memonopoli penjualan buku teks pelajaran yang ada di sekolah
Pemerintah melalui dinas pendidikan kota pontianak dan instansi terkait hendaknya perlu meningkatkan pengawasan yang lebih ketat terhadap sekolah sekolah yang ada dan para penerbit yang ada di kota Pontianak. Hal tersebut perlu dilakukan agar tidak terjadinya persaingan usaha yang tidak sehat terkait penjualan buku teks pelajaran di sekolah yang ada di kota Pontianak .
Keyword : Buku Teks Pelajaran, Undang-Undang nomor 5 Tahun 1999, Sekolah, Penerbit, Persaingan Usaha Tidak Sehat
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
Powered By : Team Journal - Faculty of Law - Tanjungpura University 2013