SINTESIS METIL 2-ASETOKSIBENZOAT DARI MINYAK GANDAPURA DAN UJI AKTIVITASNYA SEBAGAI ANTIINFLAMASI
Abstract
Inflamasi merupakan respon yang umum terjadi pada tubuh sebagai respon pertahanan tubuh.
Pencarian obat yang lebih baik dalam segi keefektifan dan ekonomis terus dilakukan. Salah satu cara
pencarian obat baru adalah dengan cara sintesis senyawa. Metil-2-asetoksibenzoat merupakan senyawa
turunan asam asetil salisilat. Penelitian ini bertujuan untuk sintesis metil-2-asetoksibenzoat dengan bahan
baku minyak gandapura dan uji aktivitas senyawa sebagai antiinflamasi. Metil 2-asetoksibenzoat
disintesis dengan mereaksikan minyak gandapura (mengandung 100% metil salisilat) dengan anhidrida
asetat (1:2). Katalisator yang digunakan adalah natrium hidroksida. Identifikasi struktur senyawa hasil
sintesis menggunakan spektrometer massa dan infra merah. Aktivitas antiinflamasi senyawa ini diuji pada
tikus jantan galur Ratus norvegicus dengan mengukur volume telapak kaki menggunakan pletismometer.
Pemberian bahan uji dilakukan secara oral. Natrium Diklofenak (5,14 mg/kgBB) digunakan sebagai
kontrol positif dan CMC 0,5% digunakan sebagai kontrol negatif. Dari hasil penelitian, metil 2asetoksibenzoat
berhasil disintesis dengan rendemen sebesar 80,928%. Senyawa ini yang diberikan
dengan dosis 56; 112 dan 168 mg/kgBB dapat menimbulkan efek antiinflamasi. Besarnya dosis
berbanding lurus dengan peningkatan efek antiinflamasi. Perlakuan yang diberi dosis 168 mg/kgBB
tampak hampir mendekati data uji kontrol positif.
Kata kunci: Metil 2-asetoksibenzoat, Asam asetilsalisilat, Antiinflamasi.
Pencarian obat yang lebih baik dalam segi keefektifan dan ekonomis terus dilakukan. Salah satu cara
pencarian obat baru adalah dengan cara sintesis senyawa. Metil-2-asetoksibenzoat merupakan senyawa
turunan asam asetil salisilat. Penelitian ini bertujuan untuk sintesis metil-2-asetoksibenzoat dengan bahan
baku minyak gandapura dan uji aktivitas senyawa sebagai antiinflamasi. Metil 2-asetoksibenzoat
disintesis dengan mereaksikan minyak gandapura (mengandung 100% metil salisilat) dengan anhidrida
asetat (1:2). Katalisator yang digunakan adalah natrium hidroksida. Identifikasi struktur senyawa hasil
sintesis menggunakan spektrometer massa dan infra merah. Aktivitas antiinflamasi senyawa ini diuji pada
tikus jantan galur Ratus norvegicus dengan mengukur volume telapak kaki menggunakan pletismometer.
Pemberian bahan uji dilakukan secara oral. Natrium Diklofenak (5,14 mg/kgBB) digunakan sebagai
kontrol positif dan CMC 0,5% digunakan sebagai kontrol negatif. Dari hasil penelitian, metil 2asetoksibenzoat
berhasil disintesis dengan rendemen sebesar 80,928%. Senyawa ini yang diberikan
dengan dosis 56; 112 dan 168 mg/kgBB dapat menimbulkan efek antiinflamasi. Besarnya dosis
berbanding lurus dengan peningkatan efek antiinflamasi. Perlakuan yang diberi dosis 168 mg/kgBB
tampak hampir mendekati data uji kontrol positif.
Kata kunci: Metil 2-asetoksibenzoat, Asam asetilsalisilat, Antiinflamasi.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.