ANALISIS POTENSI INTERAKSI OBAT PENYAKIT TUBERKULOSIS PARU PADA PASIEN DEWASA DI UNIT PENGOBATAN PENYAKIT PARU-PARU (UP4) PONTIANAK PERIODE JANUARI-DESEMBER 2014

Shinta Anggraini .

Abstract


Pasien Tuberkulosis Paru (TB Paru) diketahui menerima lebih dari 1 obat baik Obat Anti Tuberkulosis (OAT) dan Non OAT. Dengan banyaknya obat yang diterima tersebut maka risiko terjadinya  interaksi obat lebih besar. Interaksi obat adalah suatu perubahan konsentrasi dari obat-obat yang diminum secara bersamaan yang dapat menyebabkan reaksi yang tidak diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya kejadian interaksi obat, persentase kejadian interaksi OAT dengan non OAT seperti penggunaan isonazid dengan vitamin B6 dan lainnya, persentase tipe interaksi farmakokinetik, farmakodinamik maupun unknown yang terjadi dalam pengobatan TB Paru pada pasien dewasa di Unit Pengobatan Penyakit Paru-Paru (UP4) Pontianak. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan studi potong lintang (cross sectional) dan bersifat deskriptif. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien TB Paru yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif berdasarkan data rekam medik pasien TB Paru dewasa yang mendapatkan terapi OAT dan non OAT. Dari hasil penelitian diperoleh telah terjadi interaksi obat pada pengobatan TB Paru pada pasien dewasa di UP4 Pontianak sebanyak 94,54 %, tipe interaksi obat antara lain interaksi farmakokinetik sebesar 99,01 % , pada interaksi farmakodinamik tidak terjadi interaksi  dan  interaksi unknown sebesar 0,98 %. Dari interaksi farmakokinetik tersebut terdiri atas fase absorpsi 45,69%, fase metabolisme 29,13%, fase ekskresi 25,16% dan tidak terjadi interaksi pada fase distribusi. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa kejadian interaksi obat pada pasien TB Paru dewasa di UP4 Pontianak masih sangat tinggi.


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.