REDESAIN BANDAR UDARA PANGSUMA PUTUSSIBAU
Abstract
Meningkatnya jumlah penumpang Bandar Udara Pangsuma Putussibau merupakan pendorong perkembangan kapasitas pada masing-masing fasilitas bandar udara. Perkembangan bandar udara dari skala bandar udara pengumpan (spoke) menjadi bandar udara pengumpul skala tersier. Hal ini berdasarkan Rencana Induk Nasional Bandar Udara Nasional dalam Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 69 Tahun 2013 Tentang Tatanan Kebandarudaraan, menyebutkan pada tahun 2020 hingga 2030 Bandar Udara Pangsuma Putussibau sebagai bandar udara skala pengumpul skala tersier. Menurut perhitungan peramalan jumlah penumpang pesawat Bandar Udara Pangsuma mengambil tahun rencana yaitu tahun 2028 dengan jumlah kenaikan penumpang sebesar 22,9%. Meningkatnya jumlah penampang ini memungkinkan untuk berkembangnya bandar udara. Tujuan dari penulisan ini adalah penataan ulang/redesain Bandar Udara Pangsuma Putussibau agar dapat memaksimalkan fungsi dari masing-masing fasilitas bandar udara. Metode perancangan adalah menggunakan analisis dengan membandingkan teori dengan data di lapangan. Perancangan berfokus pada penataan ulang/redesain bandar udara yang melatarbelakangi penulisan ini yaitu merancang bandar udara yang sesuai dengan perkembangan penumpang pada tahun rencana, jumlah dan jenis pesawat yang beroperasi, bangunan fasilitas serta penerapan tema eko-arsitektur pada bangunan. Sehingga setelah dilaksanakannya Redesain Bandar Udara Pangsuma ini dapat diperoleh fasilitas-fasilitas bangunan yang dapat menampung jumlah penumpang sesuai dengan standar Rencana Induk Nasional Bandar Udara.
Kata kunci: Bandar Udara Pangsuma Putussibau, Perkembangan, Penataan ulang
Full Text:
PDFReferences
Anggraini, T. 2016. Makna Simbol Busana Tari Songpak Dayak Kayaan Medalam di Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan Barat. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Untan, 8. Pontianak
Collins, H. 2009. Collins English Dictionary. Harper Collins. Glasgow
Direktur Jenderal Perhubungan Udara. 2005. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor: SKEP/77/VI/2005 tentang Persyaratan Teknis Pengoperasian Fasilitas Teknik Bandar Udara. Direktur Jenderal Perhuungan Udara. Jakarta
Horonjeff, R; X. F. McKelvey; J. W. Sprule; S. S. Young. 2010. Planning and Design of Airpots. McGraw-Hill. New York
Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. 2002. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 47 Tahun 2002 Tentang Sertifikasi Operasi Bandar Udara. Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. Jakarta
Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. 2010. Peraturan Menteri Perhubungan K Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional. Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. Jakarta
Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. 2013. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 69 Tahun 2013 Tentang Tatanan Kebandarudaraan. Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. Jakarta
Mifflin, Houghton. 2006. American Heritage Dictionary of The English Language. Houghton Mifflin Harcourt. Boston
Salim, P. 2000. Salim's Ninth Collegiate English Indonesian Dictionary. Modern English Press. Jakarta
Sekretariat Negara Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan. Sekretariat Negara Republik Indonesia. Jakarta
Subdirektorat Statistik Transportasi. 2017. Statistik Transportasi Udara 2017. Badan Pusat Statistik Republik Indonesia. Jakarta
DOI: http://dx.doi.org/10.26418/jmars.v8i1.40607
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Editorial Office/Publisher Address:
Department of Architecture, Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura Pontianak, Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak, 78124, Kalimantan Barat, Indonesia.
Email: [email protected]