PELAPISAN MANGAN DIOKSIDA PADA PASIR SILIKA DARI KAOLIN CAPKALA DAN APLIKASINYA SEBAGAI ADSORBEN BESI (III) DALAM LARUTAN

Laina Radestiani, Lia Destiarti, Winda Rahmalia

Abstract


Salah satu sumber air di Kota Pontianak adalah air tanah dengan karakteristik air yang berwarna kuning atau kuning kecoklatan yang diduga karena adanya kandungan besi yang cukup tinggi. Adsorpsi merupakan salah satu metode yang yang dapat digunakan untuk menurunkan kadar Fe(III) dalam larutan. Dalam penelitian ini, adsorben yang digunakan untuk menurunkan Fe(III) dalam larutan adalah pasir silika terlapis mangan dioksida (MnO2). Pasir silika yang digunakan diperoleh dari hasil pemisahan kaolin Capkala. Sintesis pasir terlapis MnO2 dilakukan menggunakan KMnO4 0,2 M dan HCl pekat (37% w/w). Parameter yang dipelajari adalah pengaruh waktu kontak adsorben dengan adsorbat, pengaruh massa adsorben dan pengaruh konsentrasi adsorbat. Terlapisnya MnO2 pada pasir silika ditunjukkan dengan karakterisasi menggunakan XRD pada puncak 2  = 19,08o; 59,72o dan 65,64o,puncak silika ditunjukkan pada 2  = 26,64o; 20,84o dan 50,11o yang merupakan mineral kuarsa. Data XRF juga menunjukkan adanya kandungan MnO sebesar 0,136%. Hasil penelitian menunjukkan waktu kontak terbaik adalah 30 menit dengan persentase Fe(III) yang teradsorpsi 52%. Sedangkan massa adsorben terbaik adalah 2,5 gram dengan persentase Fe(III) yang teradsorpsi 25,8%. Adsorpsi Fe(III) oleh pasir silika terlapis MnO2 mengikuti kinetika adsorpsi pseudo-orde dua dengan konstanta laju 0,012 g/mg.min. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa adsorben pasir silika terlapis MnO2 mampu menurunkan kadar Fe(III) sebesar 25,8% sampai 52% untuk masing-masing parameter.

 

Kata Kunci: Fe(III), pasir terlapis MnO2, kaolin Capkala

Full Text:

PDF PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.