GAMBARAN POSISI KERJA YANG MENYEBABKAN RISIKO KEJADIAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS PADA PEKERJA PANEN KELAPA SAWIT PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII KABUPATEN SANGGAU KALIMANTAN BARAT
Abstract
Latar Belakang: Posisi kerja merupakan salah satu faktor yang dapat
berpengaruh terhadap timbulnya kejadian musculoskeletal disorders
(MSDs) pada pekerja. Pekerjaan memanen kelapa sawit merupakan salah
satu pekerjaan yang masih mengandalkan tenaga manusia dan beresiko
untuk menyebabkan MSDs. Hal ini dikarenakan pekerja panen bekerja
secara manual, rata-rata pohon kelapa sawit yang tinggi, tandan buah
segar (TBS) yang berat dan kondisi lingkungan. Tujuan: Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui apakah posisi dan cara kerja dari pekerja
panen merupakan posisi kerja yang beresiko menimbulkan gangguan
muskuloskeletal ataukah tidak. Metodologi: Jenis penelitian ini adalah
penelitian deskriptif yang menggambarkan posisi kerja dari pekerja panen
yang mungkin dapat menimbulkan MSDs. Penelitian ini dilakukan pada
pekerja panen kelapa sawit di PT. Perkebunan Nusantara XIII (PTPN XIII)
di Sanggau, Kalimantan Barat pada tahun 2013. Posisi kerja dianalisis
dengan menggunakan metode Rapid Entire Body Assessment (REBA).
Hasil: Hasil penelitian diketahui bahwa penghitungan skor REBA untuk
masing-masing bagian adalah (1) memotong pelepah daun dan TBS
dengan skor 9; (2) memasukkan TBS ke dalam kereta angkut dengan skor
REBA 9; (3) mendorong kereta angkut ke tempat pengumpulan hasil
dengan skor REBA 7; dan (4) memuat TBS ke dalam truk dengan skor
REBA 10. Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa posisi kerja yang
dilakukan pekerja panen kelapa sawit di PTPN XIII merupakan posisi kerja
yang beresiko menimbulkan MSDs.
Kata kunci: MSDs, posisi kerja, REBA
Keterangan:
1) Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas
Tanjungpura Pontianak, Kalimantan Barat
berpengaruh terhadap timbulnya kejadian musculoskeletal disorders
(MSDs) pada pekerja. Pekerjaan memanen kelapa sawit merupakan salah
satu pekerjaan yang masih mengandalkan tenaga manusia dan beresiko
untuk menyebabkan MSDs. Hal ini dikarenakan pekerja panen bekerja
secara manual, rata-rata pohon kelapa sawit yang tinggi, tandan buah
segar (TBS) yang berat dan kondisi lingkungan. Tujuan: Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui apakah posisi dan cara kerja dari pekerja
panen merupakan posisi kerja yang beresiko menimbulkan gangguan
muskuloskeletal ataukah tidak. Metodologi: Jenis penelitian ini adalah
penelitian deskriptif yang menggambarkan posisi kerja dari pekerja panen
yang mungkin dapat menimbulkan MSDs. Penelitian ini dilakukan pada
pekerja panen kelapa sawit di PT. Perkebunan Nusantara XIII (PTPN XIII)
di Sanggau, Kalimantan Barat pada tahun 2013. Posisi kerja dianalisis
dengan menggunakan metode Rapid Entire Body Assessment (REBA).
Hasil: Hasil penelitian diketahui bahwa penghitungan skor REBA untuk
masing-masing bagian adalah (1) memotong pelepah daun dan TBS
dengan skor 9; (2) memasukkan TBS ke dalam kereta angkut dengan skor
REBA 9; (3) mendorong kereta angkut ke tempat pengumpulan hasil
dengan skor REBA 7; dan (4) memuat TBS ke dalam truk dengan skor
REBA 10. Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa posisi kerja yang
dilakukan pekerja panen kelapa sawit di PTPN XIII merupakan posisi kerja
yang beresiko menimbulkan MSDs.
Kata kunci: MSDs, posisi kerja, REBA
Keterangan:
1) Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas
Tanjungpura Pontianak, Kalimantan Barat
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.