HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU, DUKUNGAN KELUARGA DAN PERAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP PEMBERIAN INISIASI MENYUSU DINI DI PUSKESMAS BANJAR SERASAN KECAMATAN PONTIANAK TIMUR TAHUN 2013
Abstract
Latar belakang: Inisiasi menyusu dini (IMD) adalah proses bayi menyusu
sendiri segera setelah lahir dimana bayi dibiarkan mencari puting susu
ibunya sendiri selama 1 jam pertama kelahirannya. Puskesmas Banjar
Serasan merupakan puskesmas dengan angka pemberian IMD terendah
di Kota Pontianak dengan angka pemberian IMD hanya sebesar 17,94%.
Beberapa faktor yang dicurigai mempengaruhi pemberian IMD adalah
pengetahuan ibu, dukungan keluarga dan peran tenaga kesehatan.
Tujuan: Mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu, dukungan
keluarga dan peran tenaga kesehatan dengan pemberian IMD.
Metodologi: Penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional.
Penelitian ini dilakukan selama bulan Oktober sampai Desember 2013.
Subjek penelitian adalah ibu post partum yang terdata di Puskesmas
Banjar Serasan yang memenuhi kriteria sampel. Total sampel sebanyak
48 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan diambil
dengan metode purposive sampling. Analisis data dengan teknik chi
square. Hasil: Sebanyak 75% responden dengan umur
20 - 35 tahun, 50% responden dengan pendidikan menengah, 75%
responden dengan multipara, 60,42% responden memiliki pengetahuan
baik, 56,25% responden dengan dukungan keluarga baik, 50% responden
dengan peran tenaga kesehatan baik dan 64,5% responden memberikan
IMD. Terdapat hubungan bermakna antara peran tenaga kesehatan
dengan pemberian IMD (p=0,007). Tidak terdapat hubungan bermakna
antara umur (p=0,056), tingkat pendidikan (p=0,547) dan paritas (p=0,732)
dengan pengetahuan responden. Tidak terdapat hubungan bermakna
antara pengetahuan responden (p=0,867) dan dukungan keluarga
(p=0,342) dengan pemberian IMD. Kesimpulan: Peran tenaga kesehatan
memiliki hubungan bermakna dengan pemberian IMD. Pengetahuan ibu
dan dukungan keluarga tidak memiliki hubungan bermakna dengan
pemberian IMD.
Kata kunci: IMD, pengetahuan ibu, dukungan keluarga, peran tenaga
kesehatan.
1. Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas
Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat.
2. Departermen Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Universitas
Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat.
3. Departemen Histologi, Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura,
Pontianak, Kalimantan Barat.
sendiri segera setelah lahir dimana bayi dibiarkan mencari puting susu
ibunya sendiri selama 1 jam pertama kelahirannya. Puskesmas Banjar
Serasan merupakan puskesmas dengan angka pemberian IMD terendah
di Kota Pontianak dengan angka pemberian IMD hanya sebesar 17,94%.
Beberapa faktor yang dicurigai mempengaruhi pemberian IMD adalah
pengetahuan ibu, dukungan keluarga dan peran tenaga kesehatan.
Tujuan: Mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu, dukungan
keluarga dan peran tenaga kesehatan dengan pemberian IMD.
Metodologi: Penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional.
Penelitian ini dilakukan selama bulan Oktober sampai Desember 2013.
Subjek penelitian adalah ibu post partum yang terdata di Puskesmas
Banjar Serasan yang memenuhi kriteria sampel. Total sampel sebanyak
48 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan diambil
dengan metode purposive sampling. Analisis data dengan teknik chi
square. Hasil: Sebanyak 75% responden dengan umur
20 - 35 tahun, 50% responden dengan pendidikan menengah, 75%
responden dengan multipara, 60,42% responden memiliki pengetahuan
baik, 56,25% responden dengan dukungan keluarga baik, 50% responden
dengan peran tenaga kesehatan baik dan 64,5% responden memberikan
IMD. Terdapat hubungan bermakna antara peran tenaga kesehatan
dengan pemberian IMD (p=0,007). Tidak terdapat hubungan bermakna
antara umur (p=0,056), tingkat pendidikan (p=0,547) dan paritas (p=0,732)
dengan pengetahuan responden. Tidak terdapat hubungan bermakna
antara pengetahuan responden (p=0,867) dan dukungan keluarga
(p=0,342) dengan pemberian IMD. Kesimpulan: Peran tenaga kesehatan
memiliki hubungan bermakna dengan pemberian IMD. Pengetahuan ibu
dan dukungan keluarga tidak memiliki hubungan bermakna dengan
pemberian IMD.
Kata kunci: IMD, pengetahuan ibu, dukungan keluarga, peran tenaga
kesehatan.
1. Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas
Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat.
2. Departermen Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Universitas
Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat.
3. Departemen Histologi, Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura,
Pontianak, Kalimantan Barat.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.