HUBUNGAN PERILAKU MEROKOK DENGAN KEJADIAN STROK DI BAGIAN SARAF RSU DOKTER SOEDARSO PONTIANAK PERIODE JUNI-JULI 2012
Abstract
Latar belakang. Strok mempunyai morbiditas dan mortalitas yang tinggi
bagi penderitanya serta merupakan penyebab kematian keempat di dunia.
Merokok merupakan salah satu faktor risiko strok dan belum ada
penelitian tentang hubungan perilaku merokok terhadap kejadian strok di
RSU dokter Soedarso Pontianak. Tujuan. Mengetahui hubungan antara
perilaku merokok, jumlah rokok yang dihisap per hari dan lama merokok
dengan kejadian strok. Metode. Penelitian observasional dengan
rancangan cross sectional di lakukan di bagian saraf RSU dokter
Soedarso periode Juni sampai Juli 2012. Sebanyak 90 sampel penelitian
dipilih dengan teknik consecutive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan
eksklusi. Data dikumpulkan dari wawancara dan rekam medis dan
kemudian dianalisis menggunakan SPSS 20.0. Hasil. Tidak terdapat
hubungan yang bermakna antara perilaku merokok dengan kejadian strok
(p=0,094). Sedangkan untuk jumlah rokok yang dihisap per hari (p=0,047)
dan lama merokok (p=0,017) terdapat hubungan yang bermakna dengan
kejadian strok. Kesimpulan. Perilaku merokok tidak mempunyai
hubungan dengan kejadian strok, sedangkan untuk jumlah rokok yang
dihisap per hari dan lama merokok mempunyai hubungan dengan
kejadian strok.
Kata kunci: strok, merokok
bagi penderitanya serta merupakan penyebab kematian keempat di dunia.
Merokok merupakan salah satu faktor risiko strok dan belum ada
penelitian tentang hubungan perilaku merokok terhadap kejadian strok di
RSU dokter Soedarso Pontianak. Tujuan. Mengetahui hubungan antara
perilaku merokok, jumlah rokok yang dihisap per hari dan lama merokok
dengan kejadian strok. Metode. Penelitian observasional dengan
rancangan cross sectional di lakukan di bagian saraf RSU dokter
Soedarso periode Juni sampai Juli 2012. Sebanyak 90 sampel penelitian
dipilih dengan teknik consecutive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan
eksklusi. Data dikumpulkan dari wawancara dan rekam medis dan
kemudian dianalisis menggunakan SPSS 20.0. Hasil. Tidak terdapat
hubungan yang bermakna antara perilaku merokok dengan kejadian strok
(p=0,094). Sedangkan untuk jumlah rokok yang dihisap per hari (p=0,047)
dan lama merokok (p=0,017) terdapat hubungan yang bermakna dengan
kejadian strok. Kesimpulan. Perilaku merokok tidak mempunyai
hubungan dengan kejadian strok, sedangkan untuk jumlah rokok yang
dihisap per hari dan lama merokok mempunyai hubungan dengan
kejadian strok.
Kata kunci: strok, merokok
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.