HUBUNGAN DIABETES MELITUS DAN RETINOPATI DI RSUD DR SOEDARSO PONTIANAK PERIODE JANUARI - DESEMBER 2010
Abstract
Retinopati merupakan salah satu komplikasi diabetesmelitus (DM) pada mata tersering yang paling ditakuti karena dapatmenyebabkan buta permanen. Diabetes melitus merupakan masalahkesehatan masyarakat secara internasional dengan estimasi prevalensiberkisar dari 2,0-11,7%. Kota Pontianak merupakan ibu kota provinsiKalimantan Barat dengan kasus diabetes melitus tertinggi di Indonesia.Komplikasi kronis DM dapat berupa mikroangiopati (retinopati diabetika,nefropati diabetika, neuropati diabetika) maupun makroangiopati (stroke,penyakit jantung koroner). Retinopati diabetika dapat terjadi setelah 4-5tahun menderita DM. Tujuan penelitian: untuk mengetahui hubungandiabetes melitus dengan retinopati secara statistik di RSUD dr. SoedarsoPontianak. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah CaseControl. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 78 pasien, 39 pasiensebagai subyek penelitian dan 39 pasien sebagai kontrol. Uji statistik yangdigunakan adalah Chi Square Test. Hasil: Didapatkan hubungan antaraDM sebagai faktor resiko retinopati secara bermakna. Setelahdikendalikan dengan faktor perancu didapatkan OR=12,143 (95% CI:(3,867-38,130) (P=0,000). Kesimpulan: Retinopati memiliki hubunganbermakna dengan riwayat penyakit diabetes melitus. Diabetes melitusmemiliki kecenderungan terkena retinopati dua belas kali dibandingkanpasien mata non retinopati (katarak dan atau glaukoma).
Refbacks
- There are currently no refbacks.