HUBUNGAN BUDAYA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PERILAKU TIDAK AMAN PADA PEKERJA BAGIAN PANEN PT. X KABUPATEN MEMPAWAH
Abstract
Latar Belakang: Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan faktor yang paling penting dalam pencapaian sasaran tujuan proyek. Penyebab kecelakaan kerja yang sering ditemui adalah perilaku yang tidak aman sebesar 88%. Oleh karena itu, program keselamatan dan kesehatan kerja sebaiknya dimulai dari tahap yang paling dasar, yaitu pembentukan budaya keselamatan dan kesehatan kerja. PT. X merupakan salah satu perusahaan penghasil kelapa sawit yang berada di kabupaten Mempawah. Tujuan: Mengetahui hubungan budaya K3 terhadap perilaku tidak aman pada pekerja bagian panen PT. X. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional, sebanyak 49 orang sampel pekerja diminta untuk mengisi kuesioner. Analisis data menggunakan uji statistik spearman. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan kebijakan K3 di PT. X sudah sesuai dengan PP No. 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK3. Perusahaan ini juga telah menerapkan peraturan dan prosedur K3. Hasil analisis korelasi uji statistik spearman untuk komunikasi K3, keterlibatan pekerja, dan lingkungan sosial kerja diperoleh nilai sig. 0.240, 0.137, dan 0.001. Kesimpulan: Adanya hubungan antara kebijakan K3, peraturan dan prosedur K3, serta lingkungan sosial kerja terhadap perilaku tidak aman. Tidak terdapat hubungan antara komunikasi K3 dan keterlibatan pekerja dengan perilaku tidak aman.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.