Rasionalitas Penggunaan Antibiotik pada Kasus Typhus Abdominalis di Puskesmas Siantan Hilir Kota Pontianak Tahun 2014
Abstract
Latar Belakang. Penggunaan obat secara rasional menurut World Health Organization (WHO) adalah penggunaan obat yang sesuai dengan kebutuhan klinis pasien, dalam jumlah dan untuk masa yang memadai, serta dengan biaya yang terendah. Obat yang paling banyak digunakan secara salah (misused) adalah antibiotik. Tatalaksana antibiotik yang tepat pada pasien typhus abdominalis sangat penting karena dapat mencegah komplikasi dan mengurangi angka kematian. Metodologi. Penelitian ini menggunakan rancangan potong lintang dengan pendekatan retrospektif. Sampel pada penelitian ini adalah 95 rekam medis pasien typhus abdominalis yang memuat antibiotik. Rasionalitas penggunaan antibiotik dinilai dengan kriteria Gyssens. Hasil. Peresepan antibiotik pada kasus typhus abdominalis rawat inap dengan kategori 0 sebanyak 69,4%, kategori III B sebanyak 16,1%, kategori I sebanyak 6,5%, kategori V sebanyak 4,8%, dan kategori IVA sebanyak 3,2%. Peresepan antibiotik pada kasus typhus abdominalis rawat jalan dengan kategori IV A sebanyak 93,9% dan kategori 0 sebanyak 6,1%. Kesimpulan. Penggunaan antibiotik yang rasional pada kasus typhus abdominalis rawat inap sebanyak 69,4% dan yang tidak rasional sebanyak 30,6%. Penggunaan antibiotik yang rasional pada kasus typhus abdominalis rawat jalan sebanyak 6,1% dan yang tidak rasional sebanyak 93,9%.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.