HUBUNGAN ANTARA YOGA DENGAN ARUS PUNCAK EKSPIRASI PADA PESERTA LATIHAN YOGA DI VIGOR PONTIANAK
Abstract
Latar Belakang. Yoga sudah sangat dikenal di seluruh dunia. Teknik
latihan pernapasan terkontrol pada yoga merupakan komponen penting
pada latihan yoga. Latihan tersebut dapat meningkatkan penggunaan
ruang rugi pernapasan. Ruang ini berisi udara yang tidak ikut serta
dalam pertukaran gas pada pernapasan normal. Latihan yoga juga
meningkatkan kekuatan otot-otot pernapasan sehingga meningkatkan
fungsi paru.
Tujuan. Mengetahui hubungan antara yoga dengan APE pada peserta
latihan yoga di Vigor Pontianak.
Metodologi. Desain penelitian yang digunakan adalah analitik
observasional korelatif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan
sampel tidak berdasarkan peluang dimana pengambilan sampel penelitian
dilakukan secara consecutive sampling. Teknik pengumpulan data pada
penelitian ini yaitu dengan cara pengisian kuesioner oleh responden
melalui teknik wawancara terpimpin hingga didapatkan data berupa data
primer serta pemeriksaan fisik berupa pemeriksaan tinggi badan dan APE.
Hasil. Persentase APE responden yang mengikuti latihan yoga adalah
berkisar 85,41%-104,02% dengan rata-rata 94,69%. Sedangkan
persentase APE responden yang tidak mengikuti latihan yoga berkisar
antara 82,87%-99,29% dengan rata-rata 92,03%. Uji t tidak berpasangan
didapatkan nilai p = 0,028.
Kesimpulan. Terdapat hubungan yang bermakna antara latihan yoga
dengan arus puncak ekspirasi.
Kata Kunci: Arus Pucak Ekspirasi, Latihan Yoga, Vigor Pontianak.
latihan pernapasan terkontrol pada yoga merupakan komponen penting
pada latihan yoga. Latihan tersebut dapat meningkatkan penggunaan
ruang rugi pernapasan. Ruang ini berisi udara yang tidak ikut serta
dalam pertukaran gas pada pernapasan normal. Latihan yoga juga
meningkatkan kekuatan otot-otot pernapasan sehingga meningkatkan
fungsi paru.
Tujuan. Mengetahui hubungan antara yoga dengan APE pada peserta
latihan yoga di Vigor Pontianak.
Metodologi. Desain penelitian yang digunakan adalah analitik
observasional korelatif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan
sampel tidak berdasarkan peluang dimana pengambilan sampel penelitian
dilakukan secara consecutive sampling. Teknik pengumpulan data pada
penelitian ini yaitu dengan cara pengisian kuesioner oleh responden
melalui teknik wawancara terpimpin hingga didapatkan data berupa data
primer serta pemeriksaan fisik berupa pemeriksaan tinggi badan dan APE.
Hasil. Persentase APE responden yang mengikuti latihan yoga adalah
berkisar 85,41%-104,02% dengan rata-rata 94,69%. Sedangkan
persentase APE responden yang tidak mengikuti latihan yoga berkisar
antara 82,87%-99,29% dengan rata-rata 92,03%. Uji t tidak berpasangan
didapatkan nilai p = 0,028.
Kesimpulan. Terdapat hubungan yang bermakna antara latihan yoga
dengan arus puncak ekspirasi.
Kata Kunci: Arus Pucak Ekspirasi, Latihan Yoga, Vigor Pontianak.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.