HUBUNGAN KADAR KARBOKSIHEMOGLOBIN (COHb) DALAM DARAH DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA BENGKEL KENDARAAN BERMOTOR DI KOTA PONTIANAK
Abstract
Latar Belakang: Paparan gas karbon monoksida (CO) berpengaruh
terhadap terjadinya kelelahan kerja, salah satu pekerjaan yang beresiko
adalah pekerja bengkel kendaraan bermotor karena emisi kendaraan
bermotor yang dihasilkan menyebabkan peningkatan kadar
karboksihemoglobin (COHb) di dalam darah. Dengan terbentuknya COHb
ini, mengakibatkan berkurangnya kapasitas darah untuk menyalurkan
oksigen (O
) kepada jaringan tubuh. Penyediaan oksigen berpengaruh
terhadap kecepatan pemulihan fungsi otot yang dapat menyebabkan
terjadinya kelelahan kerja. Dimana kelelahan kerja dapat menurunkan
kinerja dan memungkinkan terjadinya peningkatan kesalahan kerja yang
dapat menyebabkan kecelakaan kerja. Tujuan: Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui hubungan kadar karboksihemoglobin (COHb) dalam
darah dengan kelelahan kerja pada pekerja bengkel kendaraan bermotor
di Kota Pontianak. Metodologi: Penelitian ini menggunakan pendekatan
cross sectional. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah
purposive sampling. Sampel penelitian berjumlah 41 orang responden.
Pengukuran kadar COHb dilakukan dengan metode Hindsberg-Lang dan
Kuesioner Alat Ukur Perasaan Kelelahan Kerja (KAUPK2) untuk menilai
kelelahan kerja. Analisis statistik yang digunakan adalah uji KruskallWallis.
Hasil: Hasil uji Kruskall Wallis menunjukkan terdapat perbedaan
yang bermakna antara kadar COHb dalam darah dan kelelahan kerja
subjek penelitian (p < 0,05). Simpulan: Terdapat hubungan antara kadar
COHb dalam darah dengan kelelahan kerja pada pekerja bengkel
kendaraan bermotor di Kota Pontianak.
2
Kata kunci: Karboksihemoglobin, Kelelahan Kerja
terhadap terjadinya kelelahan kerja, salah satu pekerjaan yang beresiko
adalah pekerja bengkel kendaraan bermotor karena emisi kendaraan
bermotor yang dihasilkan menyebabkan peningkatan kadar
karboksihemoglobin (COHb) di dalam darah. Dengan terbentuknya COHb
ini, mengakibatkan berkurangnya kapasitas darah untuk menyalurkan
oksigen (O
) kepada jaringan tubuh. Penyediaan oksigen berpengaruh
terhadap kecepatan pemulihan fungsi otot yang dapat menyebabkan
terjadinya kelelahan kerja. Dimana kelelahan kerja dapat menurunkan
kinerja dan memungkinkan terjadinya peningkatan kesalahan kerja yang
dapat menyebabkan kecelakaan kerja. Tujuan: Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui hubungan kadar karboksihemoglobin (COHb) dalam
darah dengan kelelahan kerja pada pekerja bengkel kendaraan bermotor
di Kota Pontianak. Metodologi: Penelitian ini menggunakan pendekatan
cross sectional. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah
purposive sampling. Sampel penelitian berjumlah 41 orang responden.
Pengukuran kadar COHb dilakukan dengan metode Hindsberg-Lang dan
Kuesioner Alat Ukur Perasaan Kelelahan Kerja (KAUPK2) untuk menilai
kelelahan kerja. Analisis statistik yang digunakan adalah uji KruskallWallis.
Hasil: Hasil uji Kruskall Wallis menunjukkan terdapat perbedaan
yang bermakna antara kadar COHb dalam darah dan kelelahan kerja
subjek penelitian (p < 0,05). Simpulan: Terdapat hubungan antara kadar
COHb dalam darah dengan kelelahan kerja pada pekerja bengkel
kendaraan bermotor di Kota Pontianak.
2
Kata kunci: Karboksihemoglobin, Kelelahan Kerja
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.