PENGARUH TINGKAT UPAH TERHADAP TINGKAT URBANISASI DI KALIMANTAN BARAT
Abstract
ABSTRACT
This study entitled "The effect of wage rates on the level of urbanization in West Kalimantan". This study aims to examine and analyze the effect of wage levels on the level of urbanization in the districts / cities of West Kalimantan Province during the period 2007-2017.
This research method is simple linear regression with Pooled Least Square (PLS) method. This study uses panel data from 4 districts / cities of West Kalimantan Province with the 2007-2017 time series.
The results of this study find that the R-squared fixed effect test (R2) is 0,997211 means that the ability of the independent variable (wage rate) in explaining the dependent variable (urbanization rate) is 99,72%. Simple linear regression and t test on the minimum wage growth variable with a coefficient of 2,408143 and probability t Test for 0,0033 means that the wage rate has a positive and significant influence on the level of urbanization.
The results of this study have policy implications that the wage rate prevailing in the district / city of West Kalimantan Province is an attractive factor for residents from villages or from other regions to work in urban areas. This condition causes the urban population to increase along with the increasing number of job seekers heading to the city.
Keywords: Wage Level, Urbanization Rate
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Pengaruh tingkat upah terhadap tingkat urbanisasi di Kalimantan Barat”. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh tingkat upah terhadap tingkat urbanisasi di 4 kabupaten/kota Provinsi Kalimantan Barat selama periode 2007-2017.
Metode penelitian ini adalah regresi linier sederhana dengan metode Pooled Least Square (PLS). Penelitian ini menggunakan data panel dari 4 kabupaten/kota Provinsi Kalimantan Barat dengan seri waktu 2007-2017.
Hasil dari penelitian ini mendapatkan bahwa uji fixed effect dengan R-squared (R2) sebesar 0,997211 artinya kemampuan variabel independen (tingkat upah) dalam menjelaskan variabel dependen (tingkat urbanisasi) adalah sebesar 99,72%. Regresi linear sederhana dan uji t pada variabel pertumbuhan upah minimum dengan koefisien 2,408143 dan probabilitas Uji t sebesar 0,0033 artinya tingkat upah memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap tingkat urbanisasi.
Hasil penelitian ini memiliki implikasi kebijakan bahwa tingkat upah yang berlaku di kabupaten/kota Provinsi Kalimantan Barat merupakan faktor penarik bagi penduduk dari dari desa atau dari daerah lain untuk bekerja di wilayah perkotaan. Kondisi ini menyebabkan jumlah penduduk perkotaan mengalami peningkatan seiring dengan semakin banyaknya pencari kerja yang menuju ke kota.
Kata Kunci : Tingkat Upah, Tingkat Urbanisasi
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, Ardi. (2002). Diktat Untuk Kalangan Sendiri: Sosiologi Perkotaan. Jurusan Sosiologi Universitas Andalas, Padang.
Ariefianto, Moch.Doddy. (2012). Ekonometrika Esensi dan aplikasi dengan menggunakan EViews. Jakarta: Erlangga.
Daldjoeni. (1987). Pokok-pokok Geografi Manusia. Bandung: Alumni.
Davis, Keith. (1965). Human Behavior at Work Organisational Behavior, 9Six th Education. New York: Mc. Grew-bil Graw-Hil. Inc.
Dewi, Yusriani Sapta. (2017). Arus Urbanisasi dan Smart City. Jurnal Nasional Inovasi Teknologi – SNITek Jakarta.
Firdaus, M. (2011). Ekonometrika Suatu Pendekatan Aplikatif Edisi Kedua. Jakarta:PT. Bumi Aksara.
Firman, Tommy. (2005). Menuju Model Pengembangan Wilayah Terbelakang: Kasus Jawa Barat Selatan, Laporan Penelitian ITB tahun 2005.
Gendro,Wiyono. (2011). Merancang Penelitian Bisnis dengan Alat Analisis SPSS 17.0 & Smart PLS 2.0. Yogyakarta: Percetakan STIM YKPM.
Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS (Edisi Ke 4). Semarang:Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hasyasya, Nisa. (2012). Analisis faktor – faktor yang Mempengaruhi keputusan Tenaga kerja menjadi Commuter dan tidak menjadi Commuter ke kotasemarang (Kasus Kabupaten Kendal). Skripsi. Universitas Diponegoro.Semarang.
Herdiansyah, Haris. (2015). Wawancara, Observasi dan Focus Groups Sebagai Instrumen Pengalian data Kualitatif. Depok: PT. Rajadrafindo Persada
Ismail.(2011). Analisis kesempatan kerja disektor industri Furnitur Dari Kayu diKota Pekanbaru. Skripsi. Universitas Riau. Pekanbaru.
Jhingan, M.L. (2003). Ekonomi Pembangunan dan Perekonomian. Jakarta : PT. Raya Grafindo Persada.
Kasto. (2002). Mobilitas penduduk dan dampaknya Terhadap Pembangunan Daerah dalam Mobilitas Penduduk Indonesia; Tinjauan Lintas Disiplin. Yogyakarta: PSKK UGM.
Khairunnissa. (2016). Faktor Penarik Urbanisasi ke Kota Bukittinggi. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Andalas Padang.
Knox, Paul. (1989). Urban Social Geography, Longman Scientific & Technical.
Kuncoro, Mudrajad. (2010). Dasar-dasar Ekonomika Pembangunan. UPP STIM YKPN Yogyakarta.
________. (2013). Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi. Edisi Keempat, Jakarta: Erlangga.
Lembaga Demografi FE UI. (2010). Dasar-Dasar Demografi. Jakarta: Lembaga Demografi FE UI.
Listya E, Artiani. (1998). Upah Minimum Regional: Studi Kelayakan Kebijaksanaan dan Penyesuian, Jurnal Ekonomi dan Bisnis FE Universitas Islam Indonesia Yogyakarta: 13(1).
Maulida, Yuni (2013). Pengaruh Tingkat Upah Terhadap Migrasi Masuk Di Kota Pekanbaru. Jurnal Ekonomi Universitas Riau. 21(2).
Meitasari, Indah. (2017). Minat Pemuda Desa Untuk Urbanisasi di Desa Sukasari Kabupaten Majalengka Provinsi Jawa Barat. Jurnal Geografi Edukasi dan Lingkungan, 1(1): 36-47
Panorama M, dan Lemiyana. (2017). Pengaruh Upah Minimum Kota (UMK) Terhadap Kesempatan Kerja dan Pengangguran di Kota Palembang tahun 2004-2014. Jurnal. Palembang: 3(2).
Purwanto. (2007). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
R. Bintarto, dan Hadi Sumarno Surastopo. (1986). Metode Analisa Geografi. Jakarta: LP3SES.
Rujiman. (1992). Urbanisasi dan Pembangunan di Indonesia. Warta Demografi Tahun XXII. No.7.
Said, Rusli. (1995). Pengantar Ilmu Kependudukan. Cetakan 7 (Revisi), Jakarta: LP3ES.
Sekaran, U. (2006). Research Methods for Business : Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Setyaningsih, Retno dan Wisnu Pradoto. (2015). Pola Perkembangan dan Faktor Penentu Guna Lahan di Kecamatan Beji, Kota Depok. Jurnal Teknik PWK. 4(1): 78-92.
Simanjuntak, Payaman. (1998). Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI.
Soetomo. (2013). Startegi-startegi Pembangunan Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Statistik, B. P. (2007-2018). Kalimantan Barat dalam Angka. Pontianak. Badan Pusat Statistik.
________. (2008). Tentang Upah. Pontianak. Badan Pusat Statistik.
Suartawa, Ayu Angraeny. (2016). Pengaruh Upah, Investasi dan Jumlah Unit Industri terhadap Tingkat Migrasi di Kota Makassar Tahun 2004-2013. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Allaudin Makassar.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Afabeta.
Sukirno, Sadono. (2008). Makro Ekonomi, Teori Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Perkasa.
Suntajaya, I Gede Ketut. (2014). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi terjadinya Urbanisasi di Provinsi Bali. Piramida: 10(2): 61-70.
Tjiptoheriyanto, Priyono. (1999). Urbanisasi dan Pengembangan Kota di Indonesia. Jurnal FE UI Jakarta. 10(2): 57-72.
Todaro, M. P. (1983). Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
________.(1998). Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, edisi Keenam. Jakarta: Erlangga
________. (2000). Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Edisi kelima Jakarta: Erlangga.
Todaro, Michael P. dan Stephen C. Smith. (2004). Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, Edisi kedelapan. Jakarta: Erlangga..
Vilantina, D. (2008). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Migrasi ke Kecamatan Pedurungan.Skripsi. Universitas Diponegoro, Semarang.
Widarjono, Agus. (2007). Ekonometrika: Teori dan Aplikasi Untuk Ekonomi dan Bisnis, edisi kedua. Yogyakarta: Ekonisia FE Universitas Islam Indonesia.
Refbacks
- There are currently no refbacks.