PENGGUNAAN VALUE AT RISK DALAM ANALISIS RISIKO PADA PORTOFOLIO SINGLE INDEX MODEL (Studi Kasus Data Saham LQ 45)
Abstract
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk membentuk portofolio optimal adalah Single Index Model (SIM). Metode ini lebih sederhana jika dibandingkan dengan Mean-Variance Model. Pembentukan portofolio optimal dengan SIM didasarkan pada nilai cut off point dan nilai excess return to beta. SIM mengasumsikan bahwa korelasi return antar saham terjadi karena adanya respon saham tersebut terhadap perubahan pasar. Setelah portofolio SIM terbentuk, maka dapat diperkirakan potensi risiko penurunan nilai return dari portofolio tersebut dengan Value at Risk (VaR). VaR ini dapat diukur dengan menggunakan metode Variance Covariance yang mengasumsikan bahwa return berdistribusi normal dan return portofolio bersifat linear terhadap return aset tunggalnya. Saham-saham yang digunakan untuk studi kasus pada penelitian ini adalah saham yang tergabung pada indeks harga saham LQ 45 di Bursa Efek Jakarta periode Januari 2008 sampai dengan Maret 2014. Kemudian, berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa dari 37 saham yang diambil sebagai sampel dari indeks LQ 45 hanya 6 saham yang masuk dalam portofolio. Portofolio tersebut memiliki standar deviasi sebesar 0,063338399, sehingga dengan model Variance Covariance pada tingkat keyakinan sebesar 95% diketahui bahwa kerugian maksimum yang mungkin akan diderita investor tidak akan melebihi Rp 104.191.665,8.
Kata Kunci: Single Indeks Model, Value at Risk
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.26418/bbimst.v3i03.7440
Refbacks
- There are currently no refbacks.