ANALISIS NILAI INSTRINSIK SAHAM DENGAN PENDEKATAN PRICE ERANING RATIO DAN DISCOUNTED CASH FLOW DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI (Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di Indeks LQ-45 Periode Januari 2009 – Desember 2013 )
Abstract
Investasi dalam bentuk saham memerlukan analisis untuk mengukur nilai saham, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Selain itu, investor juga harus melakukan analisis valuasi saham sebelum mulai berinvestasi untuk memperkirakan berapa nilai intrinsik atau harga yang wajar untuk suatu saham berdasarkan data fundamentalnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapakah nilai intrinsik dari masing-masing saham perusahaan yang termasuk dalam LQ45 dan bertujuan pula untuk mengetahui apakah saham perusahaan tersebut berada dalam kondisi Undervalued atau Overvalued. Penelitian ini menggunakan objek perusahaan yang termasuk dalam LQ45, dipilih 20 perusahaan yang sahamnya teraktif diperdagangkan di LQ45 periode Januari 2009-Desember 2013. Keduapuluh perusahaan tersebut terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan simbul AALI, ADRO, ASII, BBCA, BBNI, BDMN, BBRI, BMRI, INDF, INTP, ITMG, JSMR, KLBF, LPKR, LSIP, PGAS, PTBA, TLKM UNTR,UNVR.Analisis data menggunakan pendekatan Price Earning Ratio (PER) pendekatan pendapatan yang mengaplikasikan metode arus kas terdiskonto (Discounted Cash Flow) dan dengan metode CAPM (Capital Asset Pricing Model). Berdasarkan Perhitungan dengan Metode Price Earning Ratio (PER) terdapat sebelas perusahaan yang memiliki nilai saham overvalued / kemahalan adalah AALI, ASII, BBCA, INDF, INTP, ITMG, JSMR, KLBF, LPKR, TLKM UNTR,yang keputusan investasinya yaitu menjual saham dan terdapat sembilan perusahaan yang memiliki nilai saham undervalued / kemurahan adalah ADRO, BBNI, BDMN, BBRI, BMRI, LSIP, PGAS, PTBA,UNVR yang keputusan investasinya yaitu membeli saham tersebut. Sedangkan Berdasarkan Perhitungan dengan Metode Discounted Cash Flow hanya tiga perusahaan yang memiliki nilai saham overvalued adalah ALII, BBRI, ITMG dan terdapat tujuh belas perusahaan yang memiliki nilai saham undervalued adalah ADRO, ASII, BBCA, BBNI, BDMN,BMRI, INDF, INTP, JSMR, KLBF, LPKR, LSIP, PGAS, PTBA, TLKM UNTR,UNVR.
Kata Kunci : Price Earning Ratio,Discounted Cash Flow dan Capital Asset Pricing Mode
Refbacks
- There are currently no refbacks.