Potensi Pembinaan Karakter Berbasis Budaya Masyarakat
Abstract
Sampai dengan awal tahun 2011 ini, berbagai saluran media massa masih sering memberitakan fenomena-fenomena kemerosotan moral, pergesera nilai, kekerasan, intimidasi, dan pelanggaran aturan-aturan. Fenomena negatif yang berkepanjangan tersebut menjadi salah satu penyebab tergerusnya nilai-nilai masyarakat. Para guru yang mempunyai tanggung jawab untuk mengantarkan anak didiknya menjadi manusia yang pintar dan baik, terjebak hanya pada usaha mencetak generasi pintar mengejar perolehan skor tinggi dalam ujian. Pengajar matematika pun seakan tidak mempunyai tanggung jawabnya untuk membina dan mengembangkan potensi-potensi afektual siswa untuk membentuk karakter peserta didik yang terpuji. Matematika masih dianggap sebagai materi pelajaran yang bebas nilai. Hasil Penelusuran pada berbagai sumber menunjukkan adanya kaitan erat antara matematika yang diajarkan di sekolah dengan berbagai aktivitas dan hasil budaya masyarakat maupun fenomena alam. Penerapan atau pengintegrasian budaya atau fenomena alam dalam pembelajaran matematika dipandang dapat dijadikan wahana untuk membelajarkan nilai moral dan karakter yang baik kepada peserta didik. Sudah saatnya bagi para pendidik matematika untuk merevitalisasi pembelajarannya mengambil bagian dalam membangun karakter yang baik (good character) kepada peserta didik sebagai penerus keberlangsungan bangsa.
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.26418/j-psh.v1i1.377
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c)
Jurnal Pendidikan Sosiologi dan Humaniora published by
Sociology Education Study Program
Faculty of Teacher Training and Education
Tanjungpura University
Pontianak, West Kalimantan, Indonesia.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.