STUDI OPTIMASI FONDASI DALAM PADA GEDUNG RUMAH SAKIT UMUM JEUMPA KOTA PONTIANAK
Abstract
Semakin tinggi bangunan, maka semakin besar beban yang diterima dan disalurkan ke fondasi tanah. Pada Pembangunan Gedung 9 Lantai Rumah Sakit Umum Jeumpa Pontianak menggunakan fondasi tiang pancang Tiang pancang yang digunakan yaitu mini pile dengan ukuran 25x25 cm panjang 6 m pada kedalaman 30 m. Banyaknya mini pile menyebabkan tanah terdesak, sehingga permukaan tanah sekitar naik (heaving). Penelitian ini dilakukan analisa ulang terhadap perencanaan fondasi dengan membandingkan penggunaan mini pile 25x25 cm, spun pile diameter 30 cm dan bore pile diameter 60 cm. Hasil penelitian diperoleh daya dukung izin ( ) terkecil tiang pancang pada kedalaman pemancangan 30 m. Metode Schmertmann (1967) pada daya dukung izin mini pile 490,767 kN, daya dukung izin spun pile 477,616 kN, Daya dukung izin bore pile terkecil berdasarkan metode Aoki dan Velloso (1975) sebesar 367,476 kN. Daya dukung izin mini pile lebih besar dibandingkan spun pile dan bore pile. Hasil analisa diperoleh efisiensi kelompok tiang sangat dipengaruhi oleh jarak antar tiang. Penurunan segera kelompok tiang mini pile paling besar berdasarkan metode Vesic (1977) pada titik fondasi sebesar 2,421 cm. Berdasarkan analytical Hierarcy process (AHP) dengan membandingkan mini pile, spun pile dan bore pile diperoleh bahwa fondasi terbaik yaitu mini pile.
Kata kunci: Analytical Hierarcy Process (AHP); daya dukung; fondasi dalam; jarak antar tiang, penurunan.
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.26418/jelast.v6i3.38921
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penerbit:
Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura
Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak, 78124, Kalimantan Barat, Indonesia.
E-mail: [email protected]