STUDI OPTIMALISASI DAERAH IRIGASI TUNJUK KECAMATAN TANAH PINOH KABUPATEN MELAWI PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Abstract
Tanah Pinoh merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Melawi dan merupakan daerah yang memiliki wilayah alam yang potensial untuk dilakukan pengembangan di bidang pertanian khususnya tanaman pangan (padi). Daerah Irigasi Tunjuk terletak di Desa Bina Karya Kecamatan Tanah Pinoh dengan luas areal pertanian sebesar 95 Ha. Sumber air daerah irigasi tunjuk berasal dari sungai tunjuk. Debit air untuk mengairi sawah berkurang akibat adanya penebangan hutan serta penggunaan air bersih untuk kebutuhan penduduk sekitar. Dalam upaya pengembangan pada areal tanam irigasi tunjuk perlu dilakukannya penelitian yang bertujuan agar diketahuinya ketersediaan air dan kebutuhan air irigasi sehingga dapat diketahui imbangan air, serta tingkat optimalisasinya daerah irigasi tunjuk.
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh melalui instansi-instansi terkait berupa data topografi, data curah hujan bulanan, data hari hujan bulanan, data klimatologi (suhu udara, penyinaran matahari, kelembaban udara, dan kecepatan angin). Data primer didapat dari pengambilan data dilapangan berupa dimensi penampang sungai serta kecepatan aliran di hulu bendung. Analisa yang dilakukan adalah analisa evapotranspirasi dengan metode Penmann Modifikasi FAO, analisa ketersediaan air dengan metode Mock, analisa kebutuhan air irigasi, analisa imbangan air, serta analisa optimalisasi daerah irigasi tunjuk.
Berdasarkan analisa yang telah dilakukan, didapat debit andalan maksimum sebesar 161 lt/detik pada bulan Desember, debit andalan minimum sebesar 54 lt/detik pada bulan September. Kebutuhan air irigasi maksimum di bangunan pengambilan dengan permulaan tanam bulan Oktober I (pola tanam padi-padi) adalah sebesar 92,62 lt/detik dengan imbangan air yang defisit yaitu memiliki ketersediaan air yang lebih sedikit dari kebutuhan air irigasi. Luas areal maksimum yang terairi melalui sistem irigasi adalah 53,46 ha. Optimalisasi daerah irigasi dapat dilakukan dengan upaya perubahan jadwal tanam. Pada bulan-bulan permulaan tanam yang kekurangan air dapat dilakukan pemberian air dengan cara rotasi atau bergiliran.
Kata-kata kunci:D.I Tunjuk, Metoda Mock, Optimalisasi Daerah Irigasi, Difisit
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.26418/jelast.v3i2.13547
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penerbit:
Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura
Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak, 78124, Kalimantan Barat, Indonesia.
E-mail: [email protected]